Kapolda: Novel Tolak Penjagaan Sebelum Insiden Air Keras

CNN Indonesia
Rabu, 12 Apr 2017 01:14 WIB
Kapolda Metro Irjen M Iriawan menyebut Novel Baswedan enggan dikawal ketat sebelum akhirnya menjadi korban penyerangan dengan air keras.
Kapolda Metro Irjen Iriawan menyebut Novel Baswedan enggan diberi pengawalan ketat. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan menyebut Novel Baswedan sempat menolak pengawalan dan penjagaan di sekitar rumahnya, seminggu sebelum ia disiram air keras.

Atas penolakan tersebut, kata Iriawan, polisi pun menarik personel yang biasanya ditempatkan untuk berjaga di sekitar rumah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi itu. 

"Yang bersangkutan memang menolak ada (penjagaan), mungkin tidak nyaman juga ada personel kami di kediamannya," kata Iriawan usai menjenguk Novel di Rumah Sakit Jakarta Eye Center (JEC), Jakarta, Selasa malam (11/4).
Dia menyebut Novel memang selalu menyampaikan agar dirinya tidak dikawal terlalu ketat.

"Yang bersangkutan selalu bilang tidak usah, dan tadi pagi itu juga memang tidak ada (pengawalan) karena sudah seminggu dia bilang tidak usah," kata dia. 

Lebih lanjut, Iriawan menyebut saat ini pihaknya telah memperketat penjagaan terhadap Novel, termasuk di sekitar kediamannya. 

"Keluarganya juga kita jaga," kata dia.
Terkait penyelidikan kasus kasus ini, saat ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi dan mengumpulkan beberapa barang bukti. 

Iriawan menyebut kepolisian juga telah meminta keterangan istri Novel Baswedan terkait bisnis jual beli daring yang dijalankannya. 

"Kita sudan periksa saksi, kita juga bertanya ke keluarga karena Ibu Novel (Istri) jualan online baju muslim, kita tanya apa jualan baju gamis laki-laki tidak, karena kita khawatir ada indikasi (pelaku) berpura-pura jadi pembeli," kata dia. 
Sementara itu, terkait motif penyiraman dengan menggunakan air keras tersebut pihak kepolisian hingga saat ini masih melakukan penyelidikan secara mendalam dan belum bisa menyimpulkan apa-apa. 

"Belum tahu apa motifnya, kita belum bisa simpulkan, sementara kita lakukan penyelidikan secara mendalam dulu," kata Iriawan. 



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER