Jakarta, CNN Indonesia -- Dua perahu tenggelam di Majalengka dan Gresik. Sebanyak 11 orang meninggal dunia, 4 orang hilang dan 11 lainnya selamat dalam peristiwa tersebut, Kamis (13/4). Musibah itu diduga terjadi karena perahu kelebihan muatan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, salah satu perahu yang mengangkut 14 orang petani tenggelam saat menyeberang Rawa Anggrahan, Desa Jatiraga Kecamatan Jati Tujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada pukul 06.30 Wib. Mereka hendak menanam padi di daerah rendaman rawa.
"Di tengah perjalanan di Rawa Anggrahan diduga perahu bocor dan kelebihan muatan sehingga perahu tenggelam. Penumpang panik dan ikut terjebur di rawa," kata Sutopo dalam keterangan tertulis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas kejadian itu, polisi bersama TNI, BPBD Majalengka, SAR Daerah, relawan bersama masyarakat setempat membantu mengevakuasi korban. Dari 14 orang penumpang, 9 orang di antaranya ditemukan meninggal dunia. Sedangkan 5 orang lainnya selamat.
Identitias kesembilan korban meninggal yang ditemukan pada pukul 09.00 Wib yaitu Iti (35), Kastini (50), Cawi (35), Casimah (50). Mereka adalah warga Desa Sumber Kulon, Jatitujuh, Majalengka. Empat orang lainnya yaitu Salimah alias kusal (50), Takim (50), Iyik (55), Katimah (56) adalah warga Desa Sumber Kulon, Jatitujuh, Majalengka. Selain itu, Ami (50) warga Desa Jatiraga, Jatitujuh, Majalengka.
Di wilayah lain, musibah perahu tenggelam di Gresik menewaskan 2 orang, 4 orang masih dalam pencarian, dan 6 orang lainnya selamat. Perahu tambangan berpenumpang 12 orang dan 7 unit sepeda motor itu terbalik di Dusun Grombol Desa Sumber Rame, Wringin Anom, Gresik, Jawa Timur.
Musibah yang terjadi pada pukul 06.45 WIB itu diduga karena perahu kelebihan muatan. Perahu milik Suntoro dengan panjang 6 meter dan lebar 2,25 meter itu terbalik di Sungai Kalimas. Kedalaman sungai sekitar 3-4 meter dan arus sungai deras akibat guyuran hujan.
Saat kejadian, perahu miring ke arah timur. Penumpang pun berloncatan ke sungai, beberapa di antaranya sempat saling tarik menarik untuk menyelamatkan diri. Namun karena arus deras, ada penumpang yang terseret arus sungai.
Dari hasil penyisiran dan pencarian diketahui penumpang bernama Ujang (60) penarik tambang, dan Mis’ah, meninggal dunia. Sedangkan Supri (57) operator perahu, Kusnari, Nurkholid, Sriasih masih dalam pencarian. Enam orang lainnya, Yudistira Ardi (34), Supriadi (65), Suci Nina (33), Rianto (45), Joko (45), Didin (35) dinyatakan selamat.
Tim SAR gabungan terdiri dari Polsek Wringinanom, Koramil Wringinanom, BPBD Gresik, Basarnas, Ditpolair Polda Jatim, Satpolair Polres Gresik, PMI Mojokerto, Tagana Sidoarjo, Tagana Mojokerto, Korp Marinir TNI AL, Ponpes Belongbendo, MDMC Gresik, relawan dan masyarakat terlibat dalam evakuasi korban.
"Pencarian masih dilanjutkan dengan mengerahkan 4 perahu karet dan 2 perahu tradisional milik warga Balongbendo," kata Sutopo.