Rencana Aksi Anti Ahok Besok Belum Pasti

CNN Indonesia
Kamis, 27 Apr 2017 20:48 WIB
Wakil ketua GNPF MUI Ustad Muhammad Zaitun Rasmin mengaku belum tahu rencana demo anti-Ahok esok. Namun FPI mengatakan, aksi kemungkinan tetap digelar.
Massa Aksi Bela Islam Memadati kawasan Monumen Nasionnal. (Antara Foto/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) turun ke jalan berunjukrasa, Jumat esok (28/4), menuntut agar terdakwa penista agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipenjara belum pasti.

Kepada CNNIndonesia.com, Wakil ketua GNPF MUI Ustad Muhammad Zaitun Rasmin mengaku belum mengetahui tentang demo anti-Ahok itu. "Dapat info saja, tapi belum tahu, saya belum tahu," kata Zaitun, Kamis (27/4).
Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir melalui asistennya Samade mengatakan, tak tahu menahu soal rencana aksi itu. "Saya tidak tahu, kalau tidak ada di situs resmi kami berarti itu tidak resmi," kata Samade kepada CNNIndonesia.com.

Dalam situs yang dimaksud Samade, tidak terdapat berita maupun undangan aksi demo anti-Ahok besok. Bachtiar juga tidak berada di Jakarta sejak kemarin. "Ustaz Bachtiar sedang di luar kota," tuturnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada CNNIndonesia.com, dua hari lalu, anggota tim advokasi hukum GNPF MUI Kapitra Ampera membenarkan ada rencana aksi ini. Bahkan dia menargetkan puluhan juta massa bakal bergabung dalam aksi itu. "20 juta," kata Kapitra.

Undangan rencana aksi GNPF MUI juga beredar di media sosial. Dalam undangan berbentuk poster, tertulis "Aksi Simpatik Menjaga Independensi Hakim, Shalat Jumat di istiqlal."

Menurut Undangan itu, aksi besok akan dimulai dengan long march dari Istiqlal ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat.
Namun pengurus FPI, Novel Bamukmin mengatakan, aksi-Anti Ahok itu kemungkinan akan tetap berjalan. "Insya Allah jadi," kata Novel kepada CNNIndonesia.com, Kamis malam.

Novel menambahkan, FPI menuntut agar hakim memvonis Ahok sesuai dakwaan, yakni Pasal 156a KUHP tentang penodaan agama. "Tuntutannya agar hakim bisa memvonis lima tahun," kata Novel.

Namun Novel belum memastikan jumlah peserta aksi besok. "Belum bisa diprediksi tapi Insya Allah dari beberapa daerah hadir," katanya.

Koordinator Aksi Bela Islam 212 yang juga pengurus FUI, Andi Hasbi enggan mengomentari rencana aksi itu, karena sedang berada di luar negeri. "Saya sedang di Kuala Lumpur, tidak di Indonesia," kata Andi kepada CNNIndonesia.com.

Sementara Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan melarang massa GNPF kembali turun ke jalan. Karena, menurutnya, semua tuntutan massa GNPF MUI terkait kasus dugaan penodaan agama sudah ditangani sesuai dengan prosedur yang berlaku.

"Aksi apalagi. Sudah cukup lah," kata Iriawan.
Dia pun mengajak massa GNPF MUI menciptakan situasi yang kondusif di Jakarta. Sebab berbagai aksi digagas GNPF MUI sebelumnya kerap menghadirkan kecemasan masyarakat akan keamanan Jakarta.

Sementara itu, terkait dengan kasus Ahok, Iriawan meminta massa menyerahkan seluruh prosesnya kepada pengadilan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER