Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah tiga minggu, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan menjalani perawatan di Singapura, pascapenyiraman air keras. Kondisi mata Novel, yang terpapar air keras itu terus membaik.
"Setelah melewati perawatan intensif selama lebih dari 20 hari di Singapura, terdapat beberapa perkembangan perawatan Novel," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Rabu (3/5).
Febri mengatakan, kemarin (2/5), dokter mata melakukan enam tindakan untuk menangani mata Novel. Tindakan yang dilakukan diantaranya menganalis langsung terhadap kedua bola mata menggunakan alat periksa mata manual.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, dokter juga memberikan cairan kimia terhadap kedua bola mata, untuk mengetahui kondisi mata dengan indikator warna, memberikan Eye Drop, pengecekan tekanan pada mata dan pemasangan lensa pada mata kanan.
Febri mengatakan, mata kiri Novel, yang mengalami perkembangan cukup lambat pun kini memperlihatkan perubahan yang signifikan. Kornea hitam pada mata kiri Novel mulai tumbuh, namun masih lambat lantaran suplai darah dan oksigen baru mulai ada.
"Penumpukan kalsium pada selaput mata sebelah kiri ini mulai berkurang akibat penggunaan obat," tutur Febri.
Febri mengungkapkan, dokter yang menangani Novel menyebut, perlu kesabaran dalam proses penyembuhan mata Kasatgas penyidikan kasus dugaan korupsi proyek e-KTP itu. Febri mengatakan, pemberian obat ke Novel pun sangat diperhatikan lantaran memiliki efek samping.
"Sedangkan mata kanan suplai darah dan oksigen progresnya semakin membaik. Dalam waktu dua minggu diharapkan ada pertumbuhan kornea yang signifikan," kata Febri.
Sementara itu, Febri menegaskan, pihak keluarga dan KPK berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku penyerangan dan membongkar aktor intelektual dalam aksi teror ini.
"Pihak keluarga dan tentu saja KPK berharap pelaku penyerangan dan aktor intelektual penyerangan ini dapat segera diungkap," tandasnya.