Fahri Hamzah: Jangan Khawatir dengan Aksi Bela Islam 55

CNN Indonesia
Kamis, 04 Mei 2017 14:58 WIB
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah siap menerima peserta Aksi Bela Islam 55 di gedung DPR. Dia juga mengimbau agar masyarakat tidak khawatir dengan aksi itu.
Aksi Massa Bela Islam 28 April 2017 (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masyarakat diminta untuk tidak khawatir dengan rencana Aksi Bela Islam 5 Mei mendatang. Peserta aksi tidak akan berbuat anarkis, kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

"Jadi tidak perlu khawatir dan jangan kembangkan (isu) yang lain-lain," kata Fahri, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/5).

Aksi, kata Fahri, merupakan sarana bagi masyarakat menyampaikan aspirasi dalam sistem demokrasi. Karena itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mendukung Aksi Bela Islam 55.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai negara itu tugasnya melayani aspirasi dan partisipasi publik. Demonstrasi adalah sarana dalam demokrasi yang telah kita sahkan," ujar Fahri.
Meski mendukung aksi, Fahri mengatakan, tidak turut diundang dalam aksi tersebut dan tidak akan mengikuti aksi. "Karena piket, Saya tidak bisa meninggalkan kantor. Tapi kalau ada yang mau ke gedung DPR silakan saja. Ini rumah rakyat," ujar Fahri.

Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) menyebar seruan Aksi Bela Islam 55 Mei di media sosial. Dalam seruan aksi berbentuk poster itu tertulis: Alumni 212 dan semuanya hadirilah Aksi Bela Islam 55.

Aksi akan dilakukan usai salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta dan dilanjutkan dengan long march menuju Mahkamah Agung. Aksi damai dan simpatik ini bertujuan menjaga independensi hakim yang akan memvonis terdakwa kasus dugaan penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Ahok penista agama Islam harus dihukum maksimal," demikian tertulis dalam poster seruan aksi.
Sementara itu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau publik tidak mengintervensi proses hukum perkara dugaan penodaan agama yang dituduhkan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Tidak perlu mencoba intervensi atau mempengaruhi hakim apalagi dengan tekanan-tekanan massa yang sangat besar dan sebagainya," kata Lukman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/5).

Lukman meminta seluruh pihak menghormati vonis yang akan dijatuhkan majelis hakim kepada Ahok. Tak hanya itu, ia juga mendorong publik tidak membuat persoalan baru di luar kasus penodaan agama tersebut.

"Masyarakat yang beradab sudah bersepakat segala perselisihan segala sengketa diselesaikan dengan pendekatan hukum. Hukum menyelesaikan dengan santun dan beradab," kata Lukman. 


TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER