Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan tak akan melakukan sosialisasi kepada warga Kampung Akuarium, Jakarta Utara, terkait rencananya menggusur bangunan dan permukiman di kawasan tersebut.
Ahok mengatakan, ia tidak perlu memberi pemberitahuan maupun sosialisasi terkait rencana penggusuran ini lantaran lahan yang ditempati oleh warga merupakan lahan milik salah satu perusahaan daerah milik Pemprov DKI, PD Pasar Jaya.
"Kamu membangun di atas lahan Pasar Jaya,
ngapain saya mesti sosialisasi? Kamu sudah tahu daerah itu terlarang, kok. Kenapa masih nekat membangun?" ujar Ahok kepada
CNNIndonesia.com di kawasan Taman Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/5).
Berdasarkan data
CNNIndonesia.com, terdapat 130 bangunan berupa bedeng dan dan empat tenda besar berdiri di Kampung Akuarium. Bangunan itu dihuni oleh warga yang memilih bertahan setelah rumah mereka digusur pada April tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga Kamis (4/5), warga yang memilih bertahan di Kampung Akuarium belum mendapat surat pemberitahuan resmi dari Pemerintah Provinsi Provinsi DKI Jakarta.
"Enggak ada, saya justru dengar dari media, Ahok koar-koar mau sapu bersih tapi tidak ada yang datang langsung ke sini (mengabari)," kata Tedi (58), warga kampung Akuarium yang mengaku telah tinggal di kawasan tersebut sejak tahun 1987.
Tedi mengaku tidak heran dengan ketiadaan pemberitahuan atau sosialisasi dari Pemprov DKI. Sebab kata dia, hal itu juga terjadi pada penggusuran April tahun lalu. Tedi mengungkapkan, saat itu pemerintah hanya memberi jangka waktu sebelas hari sejak pemberitahuan pertama.
"Tidak heran, dulu juga dia (Ahok) ngomong di media sebelum
ngabarin kita, baru setelah itu kita digusur paksa," tuturnya.
Penggusuran Kampung Akuarium rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat. Menurut Ahok, penggusuran di kawasan Kampung Akuarium merupakan upaya Pemprov DKI mengembalikan fungsi kawasan di sana sebagai area cagar budaya.
Atas dasar itu, ia keberatan terhadap permintaan warga untuk membangun kembali pemukiman di kawasan tersebut.
"Kenapa enggak minta gusur (kawasan) Kota Tua sekalian saja buat bikin rusun?" kata Ahok.