Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti angkat bicara soal video yang diunggahnya di media sosial yang menyebut akan menenggelamkan siapa saja yang tidak mau mengkonsumsi ikan dan menjadi viral.
Susi mengunggah video berdurasi kurang lebih satu menit di akun twitter pribadinya itu untuk mengingatkan agar masyarakat Indonesia tidak malas mengkonsumsi ikan.
"Kalau tidak makan ikan akan saya tenggelamkan," demikian ucapan Susi di akhir video.
Video itu viral dan berulang kali dibagikan oleh pengguna twitter lainnya. Bahkan, ucapannya menjadi bahan candaan warganet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susi pun senang. Karena videonya itu memiliki dampak terhadap konsumsi ikan.
"Rupanya betul-betul antusiasnya luar biasa. Ikan Patin, Lele, langsung meningkat. Menurut saya tidak apa-apa, bukan maksud saya iklan begitu, tapi yang dipakai ujungnya itu," kata Susi di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Rabu (24/5).
Susi merupakan salah satu pejabat yang rajin menggunakan dunia maya untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Tak jarang, Susi berbalas tweet dengan para pengikutnya.
Kata Susi, tak sulit untuk berkomunikasi dengan dirinya atau bahkan pejabat lainnya di KKP. Sebab, untuk menghubungi dirinya masyarakat bisa langsung menggunakan akun media sosial untuk menyampaikan aduan maupun keluhan.
"KKP sangat transparan, ada twitter, bapak bisa komunikasi dengan saya lewat twitter, email, atau WhatsApp. Kalau tidak dibalas bisa upload lagi," kata Susi.
Stok Ikan NaikSusi mengklaim, selama dirinya menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan stok ikan di wilayah perairan Indonesia meningkat hingga angka 9,9 ton per tahun.
"Stok ikan pun alami peningkatan," kata Susi.
Kata dia, hal itu berdampak pada peningkatan kualitas hidup nelayan.
Keinginan Susi sebelum masa jabatannya berakhir, adalah ingin meninggalkan peraturan dan nama yang baik untuk masyarakat.
Sebab kata dia, selama masa jabatannya tersebut, dia telah mencoba memperbaiki peraturan-peraturan yang berlaku di kementeriannya yang bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan.
"Saya ingin dalam waktu yang pendek ini meninggalkan sesuatu untuk bangsa, jabatan politik bisa selesai, tapi nama, saya tinggalkan policy, tingkatkan PDB perikanan," kata Susi.