Bom Kampung Melayu, GNPF Sebut Indonesia Bukan Zona Perang

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Mei 2017 11:30 WIB
GNPF-MUI menyatakan Indonesia bukan zona perang dalam syariat Islam sehingga bom bunuh diri adalah hal yang salah.
GNPF-MUI menyatakan Indonesia bukan zona perang dalam syariat Islam sehingga bom bunuh diri adalah hal yang salah. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) menyatakan Indonesia bukan zona perang dalam syariat Islam sehingga bom bunuh diri adalah hal yang salah.

Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir menyatakan Indonesia saat ini bukan zona perang berdasarkan pada syariat Islam. Dia menuturkan bom bunuh diri merupakan tindakan yang salah alamat dan di luar batas syariat.

Diketahui, bom di Kampung Melayu meledak pada Rabu pekan ini sehingga menewaskan tiga polisi, lima polisi luka dan warga sipil lain yang terluka. Menurut Indonesia Police Watch (IPW), serangan itu merupakan serangan terbesar terhadap Polri.
“Indonesia bukan zona perang dalam syariat Islam,” kata Bachtiar dalam situs resmi GNPF-MUI yang dikutip CNNIndonesia.com, Sabtu (27/5). “Tindakan bom bunuh diri … adalah tindakan di luar konsesus ulama dan umat Islam di Indonesia.”
Dia menuturkan GNPF-MUI meminta aparat penegak hukum untuk menjalankan tugasnya mengusut kasus bom bunuh diri tersebut. Bachtiar juga meminta agar tak ada penyudutan terhadap kelompok agama tertentu dalam merilis informasi mengenai hal tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan untuk Kepentingan Sesaat

Bachtiar juga menuturkan seluruh pihak tak melekatkan peristiwa kekerasan itu dengan umat Islam. Peristiwa yang menghilangkan nyawa itu, kata dia, bukan lelucon yang dijadikan mainan untuk kepentingan apa pun.

“Jauhkan politisasi kasus itu untuk kepentingan politik sesaat,” tegasnya.

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian sebelumnya memastikan nama pelaku bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5), yakni Ihwan Nurul Salam dan Ahmad Sukri.

Menurutnya, kepastian itu diperoleh setelah pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara, identifikasi fisik, serta mencocokan deoxyribonucleic acid (DNA) pelaku dengan pihak keluarganya.
"Ihwan positif dengan pembanding putra biologisnya yang bernama Jibril. Sedangkan Ahmad Sukri positif dengan pembanding ibu kandungnya yang bernama Eti Nurhasanah," kata Tito saat memberikan keterangan pers di Rumah Sakit Bhayangkara Said Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur, kemarin.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER