Densus Kembali Tangkap Rekan Pelaku Bom Kampung Melayu

CNN Indonesia
Selasa, 30 Mei 2017 16:58 WIB
Dua orang yang ditangkap terkait bom Kampung Melayu telah dibawa ke Markas Korps Brigade Mobil, Depok, Jawa Barat, untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Tempat kejadian perkara bom Kampung Melayu. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri kembali menangkap dua orang rekan pelaku serangan teror bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Selasa (30/5).

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri mengatakan keduanya berinisial AS dan BF. Mereka ditangkap di dua lokasi berbeda di Cipayung, Jakarta Timur lantaran diduga mengenal baik Ahmad Sukri, salah satu pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu.

"AS dan BF diduga mengenal baik dengan pelaku Ahmad Sukri," kata Martinus di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Selasa (30/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, keduanya telah dibawa ke Markas Korps Brigade Mobil, Depok, Jawa Barat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Martinus mengatakan, pihaknya masih akan mendalami peran keduanya dalam peristiwa bom bunuh diri di Kampung Melayu dan belum menetapkan status AS dan BF sebagai tersangka.
"Kami akan maksimalkan waktu pemeriksaan selama tujuh hari," tuturnya

Sejauh ini, polisi telah menangkap sebanyak sembilan orang terkait insiden bom bunuh diri di Kampung Melayu. Mereka adalah JIS, WS alias Masuit, dan A alias Abu Dafa yang ditangkap di sekitar Bandung, Jawa Barat pada Kamis (25/5).

Densus juga telah menangkap adik ipar Ahmad Sukri yang berinisial HR (35) bersama istrinya berinisial IS (27) di Garut, Jawa Barat, Jumat pagi (26/5). Namun setelah dilakukan pemeriksaan dan tidak ditemukan dugaan keterlibatan, keduanya dipulangkan, Minggu (28/5).

Satuan antiteror itu juga menangkap dua orang berinisial R alias B dan K di Cibubur, Jawa Barat pada Sabtu (27/5). Keduanya ditangkap lantaran sempat menjalin komunikasi dengan Ahmad Sukri.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahan peledak yang digunakan oleh pelaku teror di Kampung Melayu merupakan ciri khas kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Menurutnya, bahan peledak yang digunakan itu adalah triacetone triperoxide (TATP) yang dimasukkan ke dalam pressure cooker.

Dia menuturkan bahan ini mudah dibuat karena hanya membutuhkan cairan pembersih kuku dan tidak membutuhkan detonator.

"Ini ciri khas kelompok ISIS. Mereka banyak sekali menggunakan TATP ini. Serbuk ini gampang dibuat. Bahan dasar (cairan) untuk membersihkan kuku. Ini sangat berbahaya, cukup panas dia bisa meledak," kata Tito saat memberikan keterangan pers di Rumah Sakit Bhayangkara Said Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (26/5).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER