Cerita Fiera, Dokter dari Solok yang Dituding Hina Rizieq

CNN Indonesia
Jumat, 02 Jun 2017 10:20 WIB
Fiera tak menduga statusnya di Facebook berbuntut panjang. Bukan cuma dihina dengan kata-kata kasar, dokter RSUD Solok ini juga diancam dibunuh.
Ilustrasi massa FPI. (Rueters/Darren Whiteside)
Keesokannya, Senin 22 Mei 2017, Fiera kembali beraktivitas seperti biasa. Sekitar pukul 09.00 WITA, ia ditelpon RSUD Solok dan disuruh menghadap Wakil Direktur dr Elfahmi.Di depan atasannya itu, ia diberitahu bahwa postingannya viral. Dokter Elfahmi pun menyuruh dia menghapus postingan itu. 
"Saya langsung melaksanakan anjuran tersebut dengan menghapusnya," kata Fiera.

Fiera meninggalkan RS lalu menjemput kedua anaknya yang berusia delapan dan sembilan setengah tahun itu. Tak lama ia kembali dihubungi pihak RS bagian pelayanan medis, drg Basyir Busina. Dokter itu menyebut ada orang yang mengaku sebagai intelijen yang mencari dirinya.

"Saya kaget dan shock juga kenapa ada intel mau bertemu saya." ucap Fiera. Orang yang mengaku intel tersebut kemudian menyusul Fiera yang tengah membeli roti untuk anaknya di toko tak jauh dari RS. Orang tersebut menyuruhnya ke kantor polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak mau. Saya kembali ke RSUD Solok beserta dua anak saya," ujarnya.

Namun ternyata intel yang berjumlah tiga orang itu menyusulnya. Salah satu dari mereka memperkenalkan diri sebagai Kasat Intel Polresta Solok bernama Ridwan. Kepada Fiera, Ridwan kembali menunjuk postingannya dari HP dan menyebut jika FPI merasa tidak senang. Dengan alasan untuk melindungi, lanjut Fiera, Ridwan menginterogasi dirinya di sebuah ruangan di RS itu tanpa menunjukkan surat tugas.

"Saya ditanya umur, pekerjaaan dan alamat," katanya. Setelah menanyakan data diri, kata Fiera, orang tersebut menanyakan alasannya membuat status Facebook itu. Kepada mereka Fiera mengaku hanya spontan belaka seperti alasannya di atas.
Singkat cerita, setelah memeriksa postingannya di FB, orang-orang tersebut menanyakan ia pendukung Basuki Tjahja Purnama atau Ahok dan termasuk Presiden Jokowi.

"Saya membenarkan jika saya pendukung Pak Jokowi sejak 2014 dan pendukung Ahok karena saya kagum dengan program beliau," katanya.

Namun, anehnya, kata Fiera, Ridwan menyuruh ia meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi lagi. Saat itu, kata Fiera, Ridwan juga meminta HP yang dipegangnya karena saat interograsi ada beberapa nomor telpon yang tak dikenal masuk ke WhatsAppnya. Beberapa nomor bahkaan menggunakan foto profil Rizieq Shihab.

Lalu Ridwan pun membuka percakapan WA, membaca pesan di dalamnya dan mencatatkan nomor tersebut di selamat kertas.

"Ridwan meminta saya agar jangan macam-macam dulu dan cukup menjalankan tugas saya. Dan Ridwan mengatakan agar hati-hati ada FPI yang mencari saya," ujarnya.

Tanggal 22 Mei sekitar pukul 01.00 WITA, Fiera didatangi oleh sejumlah orang berpakaian putih. Saat itu, ia dan kedua anaknya hendak menuju parkiran mobil RS. Mereka, kata Fiera mengetuk pintu mobil dia. Takut terjadi sesuatu, lantas ia menghubungi Ridwan. Tak berapa lama Ridwan muncul dan berbincang dengan mereka.

"Rombongan FPI itu meminta saya tidak bersikap seperti itu. Saya meminta maaf kepada mereka dan berjanji untuk tidak buat lagi," ujarnya.

FPI pun meminta Fiera membuat surat pernyataan dengan tulisan di atas kertas, lalu difoto dengan kamera ponsel. Mereka, lanjut Fiera meminta ia secepatnya memposting surat itu ke akun FB miliknya.

Namun karena merasa lapar ia meminta waktu satu jam. Tak lama kemudian FPI membolehkan ia pulang dengan menitip pesan yang sama. Mereka juga memperingatkan Fiera bahwa seluruh anggota FPI Sumatera Barat tengah mencarinya.

"Saat itu anak-anak saya menangis karena ketakutan melihat keberadaan mereka," kata Fiera. Fiera meninggalkan tempat itu lalu menuju sebuah masjid dekat RS Solok. Anak-anaknya tetap merasa takut lalu menangis. Melihat itu ia ikut menangis kemudian mengajak mereka pulang.

Di rumah, kata Fiera ia coba menghubungi beberapa kolega. Namun, kata dia koleganya itu hanya menyebut mencemaskan dirinya tapi tak bisa berbuat apa-apa.

"Saat itu tidak ada satupun di sekeliling saya yang mendukung dan menemani saya," katanya.

Tak Aman di Solok, Fiera Mengungsi ke Jakarta

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER