Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan masih mengalami masalah dengan matanya pasca disiram air keras oleh pelaku yang hingga kini belum diketahui rimbanya.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyebut lensa kontak mata kiri penyidik KPK Novel Baswedan sempat lepas sebanyak dua kali selama menjalani operasi mata di Singapura.
Menurut tim dokter, kata Febri, lensa kontak mata terlepas karena terdapat tekanan di lapisan luar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi malam sekitar pukul 20.00 lensa kontak mata sebelah kiri sempat lepas dua kali. Menurut dokter hal itu karena tekanan lapisan luar. Dan pada pukul 03.00 dinihari lensa kontak kanan juga copot. Namun sudah dilakukan pemasangan kembali," kata Febri melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu (4/6).
Meski sempat lepas, kondisi tekanan mata kiri dan kanan Novel kini dalam keadaan baik. Selain itu, kondisi kornea mata penyidik senior KPK itu juga dalam kondisi baik dan sehat.
Sementara itu untuk tes pengelihatan, Febri menyebut hasilnya masih kabur seperti sebelumnya.
"Mata kiri Novel dapat melihat satu jari dan lima jari tangan dari jarak satu meter," ujarnya.
Di lain sisi, Febri mengatakan ada kondisi yang membuat membran plasenta di mata kiri Novel tersebut bergerak. Hal itu mengakibatkan munculnya rasa gatal di mata.
"Ada kondisi membran plasenta di mata kiri terus bergerak sehingga mengakibatkan lapisan luar seperti mau lepas dan menyebabkan gatal," ucap Febri.
Sebelumnya, tim dokter memberikan kesempatan kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan untuk menjalani ibadah puasa. Namun, dokter mengimbau Novel agar memperhatikan posisi salat, terutama saat sujud.
Febri mengatakan posisi sujud sangat berisiko bagi kedua matanya.
"Pasca operasi, Novel disarankan hati-hati karena ada risiko lensa kontak yang dipasang di membran selnya rentan lepas," ujar Febri.