Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menggeledah rumah seorang pria berinisial MI alias Kiki alias Ahong alias Iqbal di Kampung Paledang, Kelurahan Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (6/6).
MI adalah rekan pelaku peledakan bom bunuh diri Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang ditangkap Densus 88 di gerbang sekolah Daarul Hufadz, Jatinangor, Senin (5/6) sore.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan, sejumlah senjata tajam disita dari rumah MI antara lain samurai, golok, pisau lempar jenis kunai, sangkur, busur dan anak panahnya, serta shuriken.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua buah samurai, satu buah golok, tujuh buah pisau lempar jenis kunai, satu buah sangkur, dua busur panah, 42 anak panah, dan enam shuriken," kata Rikwanto di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Selasa (6/6).
Selain itu Densus 88 juga menyita ratusan buah paku dan mur yang disimpan dalam kaleng biskuit, satu botol bahan kimia jenis amonium nitrat, satu buah panci presto, serta dus peluru senapan angin.
Petugas juga menyita CD video dan buku yang memuat ajaran tentang jihad, satu buah mesin bor dan gurinda, empat kaleng arang, satu unit telepon genggam, satu buah aki kendaraan bermotor beserta cairan pengisi aki, serta satu buah solder.
"Seluruh barang bukti tersebut diamankan ke Markas Komando Brimob Polda Jawa Barat guna penyidikan dan pemeriksaan lebih lanjut," kata Rikwanto.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu menjelaskan bahwa MI ditangkap Densus 88 lantaran pernah berkumpul dan memberikan tausiyah terhadap dua pelaku bom bunuh diri Kampung Melayu, Ikhwan Nurul Salam dan Ahmad Sukri, di sebuah yayasan di Kabupaten Bandung.
Setelah menangkap MI, Densus 88 kembali memburu rekan pelaku bom Kampung Melayu. Kali ini Densus 88 menangkap seorang pria berinisial FS alias Abu Tsabit di Kampung Cijerah, Kelurahan Tanimulya.
"FS ditangkap karena sering ikut kajian di yayasan tempat MI memberikan tausiyah," katanya.
Dengan penangkapan dua rekan teroris Kampung Melayu ini, Densus 88 telah memeriksa lima orang terkait insiden bom bunuh di di Kampung Melayu
Tiga orang lain yang diduga terkait dengan aksi teror itu dan masih dalam proses penyeledikan petugas adalah R alias B. Dia ditangkap lantaran sempat menjalin komunikasi dengan Ahmad Sukri. Dia ditangkap di Cibubur, Jawa Barat pada Sabtu (27/5).
Kemudian, AS dan BF yang ditangkap di dua lokasi berbeda di Cipayung, Jakarta Timur pada Selasa (30/5). Keduanya juga diduga mengenal baik Ahmad Sukri.
Hingga saat ini, Densus 88 baru menetapkan empat orang sebagai tersangka, yakni adik ipar Ahmad Sukri berinisial H, dan tiga rekan Ahmad Sukri yang berinisial JIS, WS alias Masuit, dan A alias Abu Dafa.