Cegah Militan Marawi, Polri Ikut Perkuat Perbatasan

CNN Indonesia
Kamis, 08 Jun 2017 01:41 WIB
Kawasan yang mendapat perhatian lebih oleh TNI dan Polri adalah Sulawesi Utara. Daerah itu berbatasan langsung dengan Filipina.
Ilustrasi di perbatasan. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin menyatakan, Mabes Polri telah bekerjasama dengan TNI mencegah kelompok militan Marawi, Filipina, yang berafiliasi dengan ISIS, masuk ke Indonesia. Menurutnya, kerjasama itu berupa penguatan penjagaan di kawasan perbatasan.

"Kami sekarang dengan TNI memperkuat di seluruh perbatasan-perbatasan," ujar Syafrudiin di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (7/6).

Mantan Kepala Lembaga Pendidikan Polri itu memaparkan, kawasan yang mendapat atensi lebih oleh TNI dan Polri itu adalah Sulawesi Utara. Pasalnya, daerah tersebut berbatasan langsung dengan Filipina.

Meski tengah memperkuat perbatasan, Syafruddin mengklaim, tidak menutup kemungkinan ada celah lain yang digunakan kelompok teroris dari Filipina untuk masuk ke Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Filipina saat ini tengah gencar melakukan serangan militer terhadap kelompok militan Marawi yang berafiliasi dengan ISIS.

Berdasarkan keterangan pemerintah Filipina, kelompok militan di Marawi berasal dari berbagai negara tetangga, di antaranya Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Di sisi lain, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap seorang pria berinisial RS (34) di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (6/6). Dia diduga menjadi penyandang dana empat warga negara Indonesia (WNI) yang kini berstatus buronan kepolisian Filipina.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, RS diduga memberikan fasilitas dan uang sebesar US$7.500 kepada empat WNI buronan kepolisian Filipina, yakni Al Ikhwan Yushel, Yayat Hidayat Tarli, Anggara Suprayogi, Yoki Pratama Windyarto.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan, kepolisian memperkirakan ada 38 WNI yang bergabung dengan kelompok teroris di Filipina. Mereka mayoritas laki-laki.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Rapat di Manado

Di tempat terpisah, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, pemerintah akan menggelar rapat terkait penguatan daerah perbatasan demi mengantisipasi masuknya kelompok radikal ISIS ke Indonesia.

Menurut Tjahjo rapat tersebut akan diadakan di Manado dan beberapa perwakilan daerah akan turut diundang, seperti dari Gubernur Sulawesi Utara, Gubernur Sulawesi Tengah, Gubernur Kalimantan Barat, serta kepala daerah Morotai, Sangir Talaud, hingga Poso.

"Rencananya pekan depan Pak Menko Polhukam (Wiranto) akan adakan rapat Polkam di Manado, mungkin Selasa," kata Tjahjo di Hotel Mulia.

Manado dipilih menjadi lokasi rapat lantaran kawasan tersebut dekat dengan Filipina Selatan. Kawasan ini tengah menjadi medan operasi militer karena pemberontakan kelompok Maute.

Tjahjo menjelaskan antisipasi harus dilakukan sedini mungkin, untuk mencegah ISIS hijrah ke Indonesia dari Filipina. Dia berpendapat, saat ISIS di Filipina Selatan terdesak, mereka tak mungkin akan kabur ke utara melainkan ke selatan, yaitu Indonesia.

Tjahjo mengatakan, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo telah lebih dahulu meminta anak buahnya melakukan patroli. Siskamling di tiap-tiap wilayah yang berbatasan langsung dengan Filipina juga berjalan masif.

"Kami belum tahu, tapi siapa tahu dengan mereka tertekan larinya mau ke mana lagi. Tak mungkin ke atas, pasti ke bawah," ujarnya.

Sebelumnya Menko Polhukam Wiranto menyatakan, Indonesia telah memastikan diri untuk melakukan penguatan daerah perbatasan demi mengantisipasi masuknya ISIS dari kawasan Filipina.

Rapat tersebut juga merupakan tindak lanjut dari rencana kerjasama dengan beberapa negara tetangga yang juga terindikasi menjadi sasaran ISIS, yaitu Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Selandia Baru, dan Australia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER