Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah budayawan dan seniman yang tergabung dalam 'Indonesia Waras' melakukan aksi penolakan hak angket DPR terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (15/6). Aksi dilakukan di pelataran gedung KPK, Jakarta dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan seruan 'tolak hak angket KPK'.
Di antara penolak hak angket tersebut, terlihat aktor Roy Marten, Dwi Yan, Jajang C Noer, budayawan Arswendo Atmowiloto, hingga seniman Sys Ns. Mereka ikut menandatangani spanduk panjang berisi pernyataan dukungan menolak hak angket KPK.
Sys Ns yang juga koordinator Indonesia Waras mengkritik hak angket oleh DPR yang ditujukan pada KPK. Ia menilai keputusan DPR membentuk pansus hak angket telah menghina akal sehat rakyat Indonesia.
"Kami rakyat Indonesia dengan ini menyatakan penolakan hak angket DPR atas KPK, karena kami memilih tetap waras," ujar Sys.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sys menilai pembentukan pansus hak angket melanggar Undang Undang tentang MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3) yang menyebutkan bahwa hak angket ditujukan bagi pemerintah, bukan lembaga penegak hukum.
"Kami waras karena kami tahu bahwa KPK adalah institusi penegak hukum. Kami mengerti mana yang boleh dan mana yang tidak," katanya.
Dalam aksi ini, Arswendo turut menyumbang sebuah surat singkat yang isinya menyindir anggota DPR.
Arswendo meminta pada anggota parlemen agar tak berkhianat melalui cara mengubah pasal atau ayat untuk membela tindak korupsi.
"Ingat itu sahabat, jangan sampai kami cabut mandat. Dan kalian kena umpan kena laknat," ucap kutipan surat tersebut.
Aksi tersebut rencananya akan berlangsung hingga menjelang waktu berbuka puasa nanti. Pimpinan KPK juga dijadwalkan akan mengikuti aksi ini.