Saat Menteri Susi Sebut Ikan Tak Punya Agama dan Kebangsaan

CNN Indonesia
Jumat, 16 Jun 2017 13:27 WIB
Menteri KKP Susi Pudjiastuti menegaskan ketika pihak lain masuk mengambil ikan di wilayah perairan Indonesia maka hal itu adalah pencurian.
Menteri KKP Susi Pudjiastuti menegaskan ketika pihak lain masuk mengambil ikan di wilayah perairan Indonesia maka hal itu adalah pencurian. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menegaskan sikapnya untuk menenggelamkan para pencuri ikan di wilayah Indoneia.

Dia menuturkan pencurian ikan tak akan berhenti karena di negaranya sendiri sudah mengalami penangkapan dalam jumlah berlebihan. Jika masuk ke wilayah Indonesia, kata dia, maka pihaknya akan menangkap dan menenggelamkan.

“Benar, ikan itu tidak beragama dan tidak punya kebangsaan,” kata Susi dalam akun resmi Twitter miliknya, Jumat (16/6). “Tapi wilayah pengelolaan perikanan sampai dengan batas EEZ adalah wilayah kedaulatan negara yang diakui oleh dunia internasional.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sehingga, kata dia, pengambilan ikan di wilayah Exclusive Economic Zone (EEC) merupakan pencurian. Susi menegaskan bahwa benar ikan itu bermigrasi, namun selama ikan tersebut berada di wilayah Indonesia, maka itu dimiliki oleh Indonesia.

“Masuk wilayah kedaulatan kita untuk ambil ikan kita. Saya tangkap dan tenggelamkan,” kata Susi. “Kalau tidak mau ditenggelamkam, tunggu saja di negara masing-masing.”

Dia juga sebelumnya meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera menetapkan praktik pencurian ikan sebagai kejahatan transnasional yang terorganisir
Sebab menurut Susi, praktik kejahatan perikanan dan kelautan ini bukan hanya berdampak pada satu negara, tapi hampir seluruh negara di dunia yang memiliki kawasan perairan mengalami kerugian akibat tindakan kejahatan ini.

"Bentuk kejahatan ini merugikan tidak hanya satu negara, tapi seluruh negara di dunia yang punya laut, penjahatnya pun terorganisir, seperti mafia," katanya.

Susi menyebut, tindakan kejahatan yang berada di perairan ini sangat terorganisir. Operasinya pun kata dia, didukung oleh kelompok-kelompok organisasi yang cukup besar.

Tidak hanya itu, menurut Susi, kejahatan ini juga tidak hanya merugikan dari segi perikanan, pada prakteknya banyak kejahatan dan pelanggaran lain yang ikut serta dalam praktik itu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER