Jakarta, CNN Indonesia -- Mereka juga warga ibu kota, tapi mereka jauh tinggal di seberang laut nun jauh di sana jauh dari gemerlap lampu kota. Ragam moda transportasi dan pembangunan infrastruktur yang tengah dibangun hanya bisa saksikan di layar kaca, jangan bermimpi ikut menikmatinya.
Tangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seakan kurang panjang sehingga tak maksimal menyentuh warga Kepulauan Seribu, satu-satunya Kabupaten di ibu kota.
Hari ini, 22 Juni, diperingati sebagai hari lahir DKI Jakarta. Tahun ini kota yang dulu bernama Batavia ini genap berusia 490 tahun. Berbagai harapan disampaikan warga Kepulauan Seribu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang warga, Sadun menyatakan, dirinya tak mau muluk-muluk Pemerintah Provinsi membangun berbagai infrastruktur di wilayahnya. Ia hanya minta Pemprov lebih memperhatikan pengembangan pariwisata di sana. Sektor yang selama ini jadi andalan warganya.
Warga Pulau Untung Jawa ini bermimpi, Pemprov menggelar kegiatan di Kepulauan Seribu agar lebih bisa menarik wisatawan untuk datang. Misalnya bertepatan dengan HUT DKI Jakarta ini. Tak ada perayaaan istimewa di sini saat berbagai acara meriah, dari mulai pekan raya hingga
midnight sale, digelar di seberang kota Jakarta.
"Selama ini enggak pernah ada event pas ulang tahun Jakarta. Sepi saja kayak hari biasa. Harusnya dibuat acara di sini untuk menarik pengunjung," kata Sadun kepada
CNNIndonesia.com.
Sementara warga yang lain, Yusufi berharap Pemprov DKI Jakarta lebih memperhatikan infrastruktur, khususnya di Pulau Untung Jawa sebagai pulau terdekat dengan pusat pemerintahan.
Kalau di Untung Jawa saja infrastuktur tidak diperhatikan, bagaimana dengan pulau-pulau lain yang lebih jauh jaraknya.
"Di sini kan pulau yang paling dekat dari Jakarta. Bisa dibilang sebagai pintu gerbangnya Kepulauan Seribu, tapi masih banyak infrastruktur di sini yang terbengkalai," kata Yusufi.
Jangan hanya pembangunan di tengah kota saja yang digenjot, sementara di Kepuluan Seribu dibiarkan begitu saja. Yang sudah ada bahkan tak dirawat dan biarkan begitu saja.
Yusufi mencontohkan pembangunan kios untuk pusat jajanan yang dibangun pada 2007 lalu. Sejak selesai dibangun, bangunan tersebut tidak pernah digunakan sehingga rusak saat ini. Yusufi mengaku tak tahu mengapa kios-kios itu tidak juga dimanfaatkan sampai lapuk dimakan usia.
Bangunan kios itu terletak tidak jauh dari dermaga Pulau Untung Jawa. Kondisinya sangat tidak terawat. Atap bangunan rusak, dinding penuh dengan coretan dan lumut, dan kusen pintu serta jendela yang sudah usang.
"Bagunan itu enggak pernah diresmikan, enggak pernah dipakai juga. Malah jadi bikin kumuh," ujarnya.
Saat berkunjung ke Pulau Untung Jawa, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (saat ini sudah menjabat Gubernur) berjanji akan membangun sejumlah infrastruktur untuk menunjang pariwisata di Kepulauan Seribu. Pembangunan itu akan difokuskan di dua pulau: Untung Jawa dan Tidung.
“Akan dibuat mangrove, diperbaiki jalannya, dermaganya. Fokus di Untung Jawa sama Tidung. Ini akan dibangun dalam jangka waktu dua tahun," kata Djarot.
Djarot juga berjanji akan menyiapkan panduan wisata dan promosi untuk Kepulauan Seribu yang diletakan di tempat-tempat strategis, seperti di bandara dan pelabuhan.
"Dengan itu orang akan mengetahui bagaimana ke Kepulauan Seribu, namanya saja sudah sangat buat orang penasaran," ujarnya.
Mendengar janji Jarot itu, Yusufi mengaku sudah bosan. Kalo sekadar janji, sudah banyak yang menjajikan untuk membangun Kepulauan Seribu. Dari mulai janji pejabat yang sedang berkuasa, maupun janji kampanye pilkada.
Namun faktanya, usai menebar janji, besoknya tidak ada realisasi. "Habis selesai ngomong besoknya udah lupa," katanya.
Seharunya, kata Yusufi, jika memang bisa berjanji, juga bisa menepati.
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terdiri dari dua kecamatan yakni Kepulauan Seribu Utara dan Kepulauan Seribu Selatan. Sebanyak 20 ribu penduduknya tersebar di 11 pulau yang berpenghuni. Ibu kota kabupaten ini adalah Pulau Pramuka.
Sebagai kawasan kepulauan, Kepulauan Seribu punya daya tarik pariwisata laut. Namun potensi ini belum bisa dimaksimalkan sepenuhnya untuk mensejahterakan warganya.
Kemiskinan di Kepulauan Seribu saat ini masih tertinggi di bandingkan wilayah lain di DKI Jakarta. Data Badan Pusat Statistik tahun 2015, angka kemiskinan di daerah ini sebesar 11, persen. Bandingkan dengan daerah lain di ibuko dengan tingkat kemiskinan di rentang 3-5 persen.
Sementara indeks pembangunan manusia (IPM) di Kepulauan Seribu paling rendang dibandingkan daerah lain di Jakarta yakni 68,84 persen. Rata-rata indeks pembangunan manusia di Jakarta sebesar 78,99 persen.
IPM ini menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM ini juga merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia.