Aksi Mogok Dipicu Pemecatan Sopir Tangki Pertamina

CNN Indonesia
Senin, 19 Jun 2017 09:48 WIB
Ratusan Awak Mobil Tangki Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara dipecat awal Ramadan lalu. Hari ini mereka menuntut dipekerjakan kembali.
Aksi Mogok Awak Mobil Tangki Hari Ini Dipicu Pemecatan Sepihak. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi mogok nasional yang digelar awak mobil tangki PT Pertamina Patra Niaga yang digelar hari ini dipicu oleh pemecatan sopir tangki Pertamina, Mei 2017. Aksi hari ini digelar ribuan awak mobil tangki yang Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBPTI) bersama Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI).

“Kami menuntut 400 awak mobil tangki yang dipecat awal ramadan lalu, dipekerjakan kembali. 400 itu awak di Plumpang saja. Sekarang di Plumpang sudah ada sekitar 700-an awak mobil tangki yang berunjuk rasa,” kata Ketua Umum KPBI, Ilhamsyah saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (19/6).
Ilhamsyah menjelaskan, aksi hari ini juga digelar di sejumlah depo Pertamina lainnya di Indonesia. 

Dijelaskan Ilhamsyah, 400 awak mobil di Plumpang itu dipecat sepihak. Rata-rata telah bekerja selama bertahun-tahun di Pertamina Patra Niaga. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Alasannya tidak lolos seleksi karyawan. Awalnya Pertamina melakukan pergantian vendor. Dan mereka semua diganti dengan alasan tidak lolos itu,” kata Ilhamsyah. “Mengapa kami baru menggelar aksi jelang lebaran, karena mereka dipecatnya baru awal ramadan.” 

lhamsyah mengatakan, bila tuntutan mereka untuk dipekerjakan kembali tidak dipenuhi, aksi akan terus digelar. Ia yakin aksi akan mengganggu pasokan BBM meski Pertamina mengklaim telah punya langkah antisipasi.

Selain menuntut karyawan yang dipecat dipekerjakan kembali, KPBI dan FBPTI juga menuntut perubahan status awak mobil tangki menjadi karyawan tetap di Pertamina Patra Niaga. “Kami juga menuntut uang lembur, dan pesangon bagi awak mobil tangki yang sudah lanjut usia,” kata Ilhamsyah.

Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga memastikan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke berbagai daerah tetap lancar meski ada aksi mogok ribuan awak mobil tangki AMT hari ini.
Sekretaris Perusahaan Patra Niaga Rudy Permana mengatakan, perseroan telah membentuk satuan tugas (satgas) untuk memastikan kelancaran operasional yang melibatkan AMT dari PT Garda Utama Nasional, PT Ceria Utama Abadi, PT Absolute Service, PT Prima Perkasa Mandiri, PT Ardina Prima, dan PT Cahaya Andika Tamara selaku Perusahaan Pemborong Pekerjaan Pengangkutan (4P) di area operasional distribusi BBM.

Satgas yang dimulai 10 Juni 2017 hingga 10 Juli 2017 ini juga dibantu oleh unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). 

"Dengan program Satgas, kami menjamin kelancaran distribusi BBM bagi masyarakat, khususnya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di jalur padat mudik," jelas Rudy.

Rudy memastikan perusahaan telah menyiapkan jumlah personel yang ditingkatkan secara khusus. Sebagai contoh, area Jabodetabek yang dilayani oleh Terminal BBM Jakarta Group, Plumpang, telah menyiapkan lebih dari 1.250 karyawan 4P yang bertugas sebagai AMT serta 200 AMT penyokong dari sipil, TNI, dan Polri. Angka itu melebihi kebutuhan harian normal yakni 1.190 orang di luar bulan ramadan.

Persiapan yang sama juga berlaku di seluruh perusahaan 4P di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Indonesia bagian timur.

"Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir akan ancaman kelangkaan BBM karena Pertamina Patra Niaga dan induk perusahaan PT Pertamina (Persero) mendapat penugasan negara dalam menjamin kelancaran distribusi BBM," pungkasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER