Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian mengungkapkan, Boboy alias BB, tersangka baru penyerangan Pos II Markas Polda Sumatera Utara, Minggu (25/6) dini hari kemarin, telah memetakan lokasi penyerangan satu pekan sebelum kejadian.
Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Rina Sari Ginting mengatakan, dalam memetakan dan mensurvei lokasi, Boboy ditemani antara SP dan AR yang merupakan dua tersangka lain.
"Bersama salah satu itu (SP dan AR) seminggu sebelumnya, sebelum kejadian itu mereka sudah survei bersama," kata Rina kepada CNNIndonesia.com, Senin (26/6).
Hal itu, tutur Rina, dilakukan untuk menentukan lokasi mana nanti yang akan menjadi sasaran. Meski demikian, ia menyebut Kepolisian masih belum mengetahui bentuk pemetaan yang dilakukan Boboy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia itu mensurvei dan membuat peta. Peta itu apakah itu seperti gambar saya tidak melihat bentuk fisiknya ya," ujarnya.
Selain itu, Rina menuturkan, hingga kini penyidik masih mendalami peran Boboy. Belum diketahui pula profesi Boboy yang berusia 19 tahun tersebut.
"Kalau lebih dalam lagi (bisa ditanyakan ke) penyidiknya. Yang jelas, dia itu turut membantu, nah perannya itu dia mensurvei satu minggu sebelumnya bersama dengan pelaku. Membuat pemetaan," kata dia.
Sementara itu, Rina mengaku tengah memeriksa pihak penerbit buku terkait penemuan buku tulis yang dicetak khusus dengan memuat tulisan di kolom kosong, yang mengajarkan anak-anak untuk berperang melawan orang yang dianggap tidak sepaham dan berkaitan dengan ISIS.
"Sudah diamankan juga. Pemilik percetakaannya juga sudah diamankan. Itu sedang dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam," katanya.
Rina berujar, hingga tadi malam Polda Sumatera Utara telah memeriksa 12 saksi termasuk orangtua tersangka berinisial AR yang tewas, serta anak dan istri tersangka berinisial SP yang masih hidup.
Ia pun menyimpulkan, tersangka penyerangan Mapolda hingga kini berjumlah tiga orang. Ketiga orang itu yakni SP, AR dan Boboy.