Polisi Ungkap Peran Sembilan Tersangka Bom Kampung Melayu

CNN Indonesia
Kamis, 22 Jun 2017 21:00 WIB
Para tersangka itu ditangkap hanya tiga pekan pascakejadian di tempat berbeda. Mereka berasal dari jaringan yang saling terkait.
Mabes Polri membeberkan identitas dan peran sembilan tersangka teror bom Kampung Melayu. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri telah menetapkan sembilan orang sebagai tersangka terkait teror bom di Terminal Kampung Melayu, 24 Mei silam. Peran mereka juga dipaparkan dalam teror yang terjadi pada Rabu, 24 Mei lalu.

Mereka adalah Jajang Iqin Sodikin alias Abu Rifan alias Abu Raisa (37), Waris Suyitno alias Mas Suyit alias Wijaya (37), Asep Sofyan alias Abu Dafa (37), Rohim alias Bontot bin Marta, (37/almarhum), Agus Suryana alias Abu Cahaya alias Abu Dablong, Heri Sundana alias Abu Maryam alias Fajar Terbit alias Heri alias Ayah Maryam (37), Kiki Muhammad Iqbal alias Iqbal alias Abu Syamil alias Abu Nabila (38), Muslih Afifi Affandi alias Abu Neil (43), dan Wachidun Triyono alias Abu Faqih alias Wahid (33).

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto membeberkan peran masing-masing tersangka.
Jajang, Waris, Asep, Heri, Muslih, dan Wachidun diduga mengetahui rencana aksi teror bom bunuh diri di Kampung Melayu dan sempat bertemu dengan dua pelaku bom bunuh diri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kiki, kata Setyo, terlibat dalam pertemuan di Yayasan Assunah pada 19 Mei, dan memberi motivasi kepada kelompok tersebut. Dalam pertemuan itu, turut hadir dua pelaku bom bunuh diri.

Kemudian, Rohim berperan membawa motor ke rumah Ilyas. Sedangkan Agus, merupakan orang yang ditemui Ahmad Sukri, sehari sebelum beraksi di Kampung Melayu dan menyerahkan motor.
Setyo mengatakan, kesembilan penangkapan kesembilan terduga teroris yang berkaitan dengan teror bom Kampung Melayu ini dilakukan di sejumlah lokasi berbeda dalam tiga pekan pascakejadian. 

Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri ini berharap, langkah ini dapat menciptakan situasi yang aman di bulan Ramadan, terutama jelang Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah.

"Mereka ditangkap di berbagai daerah di Jawa Barat dan Jakarta. Kami mencegah Ramadan terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Setyo di Mabes Polri, Kamis (22/6). 
Jenderal polisi bintang dua itu mengungkapkan, sembilan terduga teroris berasal dari dua kelompok yang saling berhubungan, yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Barat dan JAD Bandung.

Mereka juga diduga kuat berkomunikasi dengan dua pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, Ichwan Nurul Salam dan Ahmad Sukri.

Selain kesembilan orang itu, Densus 88 sempat menangkap lima nama lainnya dengan inisial BF alias Ilyas (23), M (29), HH (38), MRA alias Kibe (31), serta FS  alias Abu Sabit alias Herman (30).

Polisi membebaskan kelimanya karena tidak ditemukan dugaan keterlibatan dalam proses pemeriksaan.

"Terkait bom Kampung Melayu ada 14 orang, lima orang dilepaskan karena tidak terbukti terlibat," ujar Setyo.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER