Pendatang Baru Ibu Kota Diperkirakan 71 Ribu Usai Lebaran

Filani Olyvia | CNN Indonesia
Sabtu, 08 Jul 2017 09:32 WIB
Pendatang baru di Jakarta diperkirakan capai 71 ribu, atau meningkatkan 9,8 persen dari tahun lalu yang hanya mencapai 68 ribu dan berpusat di Jakarta Pusat.
Ilustrasi pendatang baru ibu kota. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Pusat Remon Masadian mengatakan, sebanyak 71 ribu pendatang baru diperkirakan telah memasuki DKI Jakarta pasca libur Hari Raya Idul Fitri 2017. Angka ini meningkatkan dari tahun lalu yang hanya mencapai 68 ribu.

"Penghitungan sudah dilakukan oleh Dinas Dukcapil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak H-7 sampai H+7 (lebaran). Prediksi sementara mencapai 71 ribu," ujar Remon, ketika dihubungi, Jumat (7/7).

Meski demikian, ia belum bisa memastikan secara pasti jumlah pendatang baru yang tahun ini memasuki ibu kota lewat gelombang urbanisasi.

Pasalnya, hingga saat ini, ia bersama jajarannya masih melakukan penghitungan di tingkat RT/RW. Jumlah pastinya, kata dia, akan diketahui sekitar 20 Juli 2017 mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini Sudin Dukcapil Jakarta Pusat bekerjasama dengan camat dan lurah melalui instruksi wali kota masih melakukan pendataan untuk mengetahui berapa jumlah pendatang baru yang masuk di Jakarta Pusat. Hal serupa juga dilakukan di wilayah lain," ujarnya.

"Pendataan akan dilakukan dari [tanggal] 10 sampai 17 Juli di masing-masing kecamatan. Petugas akan turun ke lapangan minta tolong RT/RW untuk isi formulir. Setelah dikumpulkan, sekitar 20 Juli baru kami hitung secara pasti berapa yang ada di masing-masing kota," ujar dia.

Lebih lanjut Remon menjelaskan bahwa tahun lalu, dari 68 ribu pendatang baru yang masuk Jakarta, sebanyak 9,8 persen berpusat di Jakarta Pusat.

Dengan demikian, ujarnya, bisa saja jumlah pendatang baru yang masuk ke wilayahnya, yakni Jakarta Pusat pun ikut bertambah. Namun tidak akan terlalu signifikan.

"Kalau dilihat tren penambahan, dari 68 ribu ke 71 ribu berarti kan ada penambahan. Tapi persebarannya di lima wilayah kota masih belum bisa diprediksi. Nanti kami cek lagi di lapangan, bisa nambah bisa kurang," ujarnya. (pmg)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER