Eks Dewan Penasehat KPK Bantah Tudingan Yulianis

CNN Indonesia
Rabu, 26 Jul 2017 01:14 WIB
Mantan Dewan Penasehat KPK Abdullah Hehamahua tak pernah mendengar informasi terkait Adnan menerima uang dari pihak lain.
Penasihat KPK Abdullah Hehamahua. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Dewan Penasehat KPK Abdullah Hehamahua membantah tudingan bekas anak buah Muhammmad Nazaruddin, Yulianis, saat dipanggil Panitia Khusus Hak Angket terhadap KPK.

Salah satunya tudingan Yulianis yang menyebut eks pimpinan KPK Adnan Pandu Praja menerima duit suap Rp1 miliar dari Nazaruddin. Abdullah tak pernah mendengar informasi terkait Adnan menerima uang dari pihak lain.

"Waduh, baru saya dengar berita ini. Selama di KPK, jangankan diperiksa, dengar pun tidak tentang masalah tersebut. Saya belum pernah dengar informasi ini kecuali dari anda sekarang ini," ucap Abdullah kepada CNNIndonesia.com, Selasa (25/7).

Abdullah mengakui, Adnan pernah diperiksa oleh komite etik, namun bukan terkait kasus yang menjerat Nazaruddin. Adnan diperiksa karena dugaan pelanggaran kode etik oleh Abraham Samad, eks Ketua KPK periode sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Pandu pernah diperiksa komite etik berkaitan dengan dugaan pelanggaran kode etik oleh Abraham Samad," ujar Abdullah.

Sebaliknya, Komite Etik KPK pernah memeriksa Yulianis. Saat itu, kata Abdullah, Yulianis memang pernah menyebut sejumlah nama yang ditengarai menerima aliran duit dari Nazaruddin. Namun, Yulianis tak pernah menyebut nama Adnan.

"Waktu saya periksa Yulianis, banyak nama yang disebutkan oleh dia yang katanya terima duit dari Nazaruddin. Tapi tidak pernah dia sebut nama Pak Pandu," kata Abdullah.

Sebelumnya, saksi kasus dugaan korupsi proyek Wisma Atlet Hambalang, Yulianis dihadirkan di Pansus Angket KPK. Mantan Direktur Keuangan PT Permai Group itu dihadirkan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU).

Wakil Ketua Pansus Angket KPK, Masinton Pasaribu mengatakan, rapat bertujuan mengungkap dugaan kejanggalan pelaksanaan tugas yang dilakukan KPK, salah satunya dalam kasus korupsi Hambalang.

Dalam rapat, Yulianis mengumbar sejumlah pernyataan, mulai dari tudingan eks Komisioner KPK yang diduga menerima suap Rp1 miliar, hingga kedekatan Komisioner KPK dengan Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas yang kini menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER