Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyatakan bakal mempelajari lebih lanjut mengenai tugas penyidiknya dalam tim gabungan Polri yang dibentuk untuk mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Agus tak ingin penyidik KPK yang masuk dalam tim gabungan kasus Novel ini hanya sekedar bergabung, tanpa mengetahui tugas dan tanggung jawabnya.
"Makanya kita evaluasi dulu, kita gabungnya seperti apa, apakah sekedar melihat apa yang mereka sudah lakukan," kata Agus di Jakarta, Senin (21/8).
Agus menyebut dirinya ingin membahas lebih lanjut mengenai tugas penyidik KPK dalam tim gabungan bersama pimpinan lainnya dan Polri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti akan kita bicarakan dulu di dalam (KPK) karena saya juga butuh pertimbangan dari pimpinan lain," ujarnya.
Agus pada Jumat (18/8) kembali bertemu dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian guna menindaklanjuti kasus penyiraman air keras ke Novel.
Pertemuan itu membahas sejumlah hal, termasuk upaya mematangkan tim gabungan Polri-KPK.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menyatakan siap terjun langsung dalam tim gabungan tersebut.
Dia mengaku sudah mengajukan diri kepada pimpinan KPK lainnya terkait rencana dirinya terlibat langsung mengungkap pelaku dan dalang penyerangan ke Novel.
"Saya mengajukan diri dari pimpinan, pimpinan yang lain tentunya juga tidak langsung ikut," kata Saut beberapa waktu lalu.
Novel sudah diperiksa oleh penyidik Polri di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura.
Penyidik senior KPK itu diperiksa dalam kapasitasnya sebagai korban penyiraman air keras, pada 11 April lalu.
(wis)