Kemenristekdikti Gandeng BIN Cegah Radikalisme di Kampus

CNN Indonesia
Jumat, 25 Agu 2017 15:10 WIB
Kemenristekdikti akan mempertemukan sekitar 2000 rektor dari seluruh Indonesia pada akhir September guna memperkuat komitmen mencegah radikalisme kampus.
Kemenristekdikti akan mempertemukan sekitar 2000 rektor dari seluruh Indonesia pada akhir September guna memperkuat komitmen mencegah radikalisme kampus. (Resty Armenia/CNN Indoensia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir menggandeng Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk memastikan perguruan tinggi bebas dari radikalisme dan terorisme.

Hal ini menjadi tindak lanjut keseriusan perguruan tinggi negeri dan swasta menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan keseharian mahasiswa.

"Tujuannya adalah kami ingin menjaga Indonesia harus dalam wawasan kebangsaan ini," ujar Nasir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (25/8), usai menghadap Presiden Joko Widodo siang tadi bersama 16 rektor perguruan tinggi seluruh Indonesia.
Nasir berkata, pelibatan BIN dan BNPT menjadi salah satu aksi kebangsaan dari perguruan tinggi se-Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya, lanjut Nasir, aksi kebangsaan juga diwujudkan dengan cara memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam seluruh pembelajaran di kampus agar mahasiswa terhindar dari radikalisme. 

Menristek Dikti mengatakan tugas pemerintah nantinya adalah mengafirmasi perguruan tinggi terkait program-program pencegahan radikalisme.

Rencananya, Kemenristekdikti juga akan mempertemukan sekitar 2000 rektor dari seluruh Indonesia pada akhir September guna memperkuat komitmen kebangsaan.

Rencana tersebut, menurut Nasir, direspons baik Presiden Jokowi.
"Cuma presiden untuk memberikan waktu itu belum ditetapkan, tapi di akhir September," tutur Nasir.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER