Jajang melanjutkan, Jokowi harus mempertimbangkan posisi Budi Karya saat ini setelah KPK berhasil membongkar praktik rasuah di lingkungan Kemenhub. Hal tersebut, menurut dia, perlu dilakukan untuk menghindari proyek strategis lainnya dijadikan bancakan korupsi.
"Jangan sampai proyek-proyek strategis nasional yang dijalankan Kemenhub, malah dijadikan ajang bancakan oknum-oknum tidak bertanggungjawab, karena menterinya kurang tegas," tuturnya.
Sebab kasus OTT terhadap Antonius ini merupakan kali kedua terjadi di lingkungan Kemenhub. Sebelum ini, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Kemenhub juga pernah menjadi sasaran OTT Tim Saber Pungli Polda Metro Jaya, tepatnya pada Oktober tahun lalu.
Ada tiga orang PNS Kemenhub yang diciduk Saber Pungli karena dugaan menerima pungli. Ketiga anak buah Budi Karya itu diduga menerima 'pelicin' terkait pengurusan perizinan perkapalan dan kelautan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menambahkan, masih adanya praktik korupsi dalam pelaksanaan proyek yang dibiayai negara lantaran pengawasan yang lemah dari atasan.
Apalagi, kata Boyamin, pemimpin tersebut tak bisa memberikan teladan yang baik bagi bawahannya. Menurut Boyamin, mental pejabat negara masih belum berubah, sehingga praktik korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) masih terjadi.
"Sepanjang pola pemerintahan seperti ini maka akan sulit memberantas korupsi," kata Boyamin.