KPK Sita Tombak, Keris hingga Batu Akik dari Dirjen Hubla

CNN Indonesia
Senin, 28 Agu 2017 21:09 WIB
Total ada 50 barang yang disita. Barang itu diduga gratifikasi yang diterima Antonius Tonny Budiono sejak menjabat Dirjen Hubla di Kemenhub, Mei 2016.
KPK menyita sejumlah barang milik Dirjen Hubla seperti tombak, keris, dan cincin. Barang itu diduga gratifikasi yang diterima Dirjen Hubla sejak 2016. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut menyita tombak, keris, jam tangan hingga cincin batu akik dari kediaman Direktur Jenderal nonaktif Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Antonius Tonny Budiono. Barang-barang tersebut diduga gratifikasi yang diterima Tonny selama menjabat sejak Mei 2016.

"Ada tombak satu, sejumlah keris ya, dan kemudian ada jam tangan, dan cukup banyak batu akik dengan cincinnya," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Jakarta, Senin (28/8).

Febri menyatakan, total benda yang disita dari Mess Perwira Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Bahtera Suaka, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, mencapai 50 buah.
Dari benda yang disita, Febri mengatakan, sejumlah cincin batu akik tersebut diduga berlapis emas dan emas putih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semuanya diduga merupakan gratifikasi yang diterima selama menjabat," ujarnya.

Tonny sudah resmi menyandang status tersangka dugaan suap dan gratifikasi terkait perizinan dan proyek pengadaan di lingkungan Kementerian Perhubungan 2016-2017. Dia dijerat bersama Komisaris PT Adhiguna Keruktama Adiputra Kurniawan.

Selain menyita benda-benda diduga terkait gratifikasi, penyidik KPK lebih dulu mengamankan 33 tas ransel berisi uang pecahan rupiah dan enam mata uang asing, yang totalnya mencapai Rp18,9 miliar. Uang itu juga diduga bagian dari gratifikasi.
Selain itu, penyidik lembaga antirasuah menyita empat kartu ATM sejumlah rekening bank, salah satunya rekening Bank Mandiri yang saldonya masih tersisa Rp1,174 miliar. Saldo tersebut diduga suap dari Adiputra.

Disinyalir suap diberikan Adiputra kepada Dirjen Hubla agar perusahaannya PT Adhiguna mengerjakan proyek pengerukan jalur pelayaran Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah. Nilai proyek pengerjaan itu mencapai Rp44,5 miliar.

Sementara itu, Tonny dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diserahkan terakhir pada Agustus 2016, tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp2,7 miliar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER