Jakarta, CNN Indonesia -- Kuasa Hukum Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Yusril Ihza Mahendra, heran dengan tindakan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memutar cuplikan video Muktamar Khilafah HTI 2013 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (30/8).
Tjahjo menayangkan cuplikan video itu dalam sidang pernyataan pemerintah dalam sidang uji materi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
"Apa motif saudara menayangkan video acara HTI tahun 2013? Kenapa sebelum diberikan keterangan saudara menayangkan sesuatu? Kami juga ingin tahu kenapa majelis mengizinkan hal itu ditayangkan di persidangan?" tanya Yusril di Ruang Sidang MK.
Selain itu, politikus Partai Bulan Bintang (PBB) itu pun curiga ada upaya propaganda dari pemerintah lewat penayangan video kegiatan HTI. Pertanyaannya tidak digubris Tjahjo, namun tanggapan datang dari Ketua MK Arief Hidayat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Arief, video Muktamar Khilafah HTI diizinkan untuk diputar karena dianggap sebagai bagian dari penjelasan pemerintah. Rekaman diperbolehkan tayang sesaat sebelum Tjahjo mulai memberi keterangan dari atas mimbar.
Usai sidang, Tjahjo juga memberi jawaban yang serupa dengan Arief. Ia mengklaim rekaman tersebut satu paket dengan keterangan yang dibacakan.
"Itu kan sudah kami mintakan izin, bahwa video dengan apa yang saya bacakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan sebagai bukti keterangan. Nggak ada tujuan lainnya," kata Tjahjo.
Video yang diputar dalam sidang gugatan Perppu Ormas merupakan hasil dokumentasi TVRI. Dalam tayangan terlihat ribuan kader HTI memenuhi Stadion GBK di Jakarta pada 2013 silam.
Orasi mengenai sistem khilafah dan ajakan agar kader HTI meninggalkan sistem pemerintahan selain yang diatur Islam juga terdengar. Selain itu, pekikan takbir beberapa kali tertangkap video tersebut.
"Tinggalkan seluruh hukum dan sistem jahiliah dan tegakkan hanya syariat Islam saja. Yang kedua, ubah kekuasaan yang sekarang ini berada di tangan pemilik modal menjadi di tangan kita, di tangan umat. Arahkan perubahan ketiga, hancurkan sekat-sekat nasionalisme yang memecah belah kita semua," bunyi orasi dalam video tersebut.