Dirdik KPK, Aris Budiman beberapa waktu lalu membeberkan perpecahan di internal KPK sewaktu menghadiri rapat Pansus Hak Angket KPK. Dia mengungkapkan ada friksi antara kelompoknya dengan geng Novel Baswedan.
Friksi dengan geng Novel dimulai ketika rekrutmen Kepala Satuan Tugas Penyidikan. Aris menginginkan calonnya berasal dari Polri, sementara Novel tidak setuju dan melayangkan protes lewat email.
Sejak itu, hubungan keduanya memanas. Kelompok penyidik di bawah komando Aris tak pernah akur dengan geng penyidik pimpinan Novel.
Friksi itu berlanjut, ketika Aris melaporkan Novel ke Polda Metro Jaya dengan dugaan pencemaran nama baik Minggu (13/8) lalu. Aris merasa dihina dan dicemarkan nama baiknya lewat email protes yang dilayangkan Novel soal rekrutmen Kepala Satgas Penyidikan.
Tak cuma itu, Aris juga membeberkan, bagaimana pengaruh Novel di KPK. Kata Aris, Novel begitu powerfull di KPK layaknya komisioner. Saking berpengaruhnya, Novel bahkan bisa mengubah arah kebijakan pimpinan KPK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT