Respons Ganjar Terkait Aksi Bela Rohingya Dekat Borobudur

CNN Indonesia
Rabu, 06 Sep 2017 06:02 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mempersilakan ormas Islam melakukan aksi bela Rohingya. Namun ada hal yang tak diinginkan Ganjar terkait aksi itu.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mempersilakan ormas Islam melakukan aksi untuk Rohingya. Namun ada hal yang tak diinginkan Ganjar terkait aksi itu. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara terkait rencana sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam yang berencana menggelar aksi solidaritas terhadap etnis Rohingya di sekitaran kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Ganjar mengatakan, berdasarkan keputusan Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono, aksi tersebut tak boleh dilakukan di kawasan candi peninggalan dinasti Syailendra tersebut.

Meskipun demikian, menurut Ganjar, pihaknya tetap mempersilakan sejumlah Ormas Islam menggelar aksi. Politikus PDIP itu tak ingin, konflik yang terjadi di negara orang itu, justru memunculkan isu keagamaan di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maksud saya, biar nggak ada isu keagamaan di Indonesia. Nanti, kita akan menampung apa kehendak mereka yang akan menyampaikan aspirasi," kata Ganjar sebelum diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (5/9).

Ganjar menyatakan, pihaknya sudah duduk bersama dengan perwakilan Forum Komunikasi Umat Buddha (FKUB). Menurut dia, perwakilan umat Buddha pun setuju dengan aksi solidaritas untuk etnis Rohingya yang mendapat kekerasan dari militer Myanmar.

"Mereka sudah membuat pernyataan sikap, besok [Rabu (6/9)] mereka akan ke kantor saya di Pemprov," tuturnya.

Sebelumnya, Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah mengutuk keras aksi kekerasan yang dilakukan militer Myanmar terhadap etnis Rohingya. FPI berencana menggelar aksi di kawasan Candi borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Namun rencana aksi tersebut tak mendapat izin dari Polda Jawa Tengah.

Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono mengatakan, Candi Borobudur adalah tempat ibadah dan ritual dari umat Buddha, sehingga keberadaannya sangat dilindungi oleh Pemerintah, Bangsa, dan Negara.

Selain itu, Candi Borobudur merupakan situs yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia UNESCO sehingga menjadi obyek vital yang harus dijaga. Akhirnya, sejumlah Ormas Islam di Jawa Tengah itu menggelar aksi di Masjid An Nur, Kompleks Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah karena aksi di Candi Borobudur dilarang.

Lokasi masjid dengan gerbang Candi Borobudur itu tak jauh. Aksi solidaritas untuk etnis Rohingya akan dilakukan Jumat 8 September 2017 setelah Salat Jumat.

Meskipun begitu, Makes Polri tetap menaruh perhatian pada pengamanan Borobudur. Di Semarang, Asisten Operasi Polri Irjen Polisi M.Iriawan menegaskan Mabes Polri siap membantu pengamanan Polda Jawa Tengah mengantisipasi aksi bela Rohingya memaksa merembet ke Candi Borobudur. Mantan Kapolda Metro Jaya itu menyatakan bakal menurunkan sedikitnya 5 Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Markas Komando (Mako) Brimob di Kelapa Dua, Depok, telah disiagakan untuk berangkat ke Candi Borobudur.

"Kita back up penuh Polda Jateng,” ujar Iriawan. “Tinggal menunggu petunjuk dan perintah saja"

Sementara itu, Candi Borobudur pada Jumat (8/9) akan tetap dibuka bagi wisatawan, meskipun pada saat yang sama akan ada aksi solidaritas Bela Rohingya di dekatnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER