Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, pihaknya akan memeriksa saksi terkait kebakaran kapal Pertamina di Batam, Kepulauan Riau. Kebakaran terjadi pada Kamis (7/9) sekitar pukul 15.20 WIB, di ruang pompa kapal.
"Rencana memeriksa saksi-saksi. Sementara sudah diberi garis polisi, amankan TKP, memeriksa saksi-saksi dari PT ASL, kapten kapal," ujar Setyo di Mabes Polri, Jumat (8/9).
Pemeriksaan saksi, kata Setyo, perlu dilakukan untuk mengetahui kebakaran terjadi karena unsur kesengajaan atau kecelakaan. Kepolisian akan memproses lebih lanjut bila kebakaran terjadi karena kesengajaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan kebakaran kapal tanker tersebut menyebabkan lima orang meninggal dan satu orang luka parah. Kemungkinan penyebab kebakaran kapal berhubungan dengan pekerjaan enam korban yang sedang memperbaiki kapal tersebut.
"Itu kan ada pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan listrik ya, ngelas, kan sedang diperbaiki semua," kata Setyo.
Sebelum kebakaran, kapal tersebut sedang
docking di area PT ASL Shipyard Indonesia, Tanjung Uncang, Batam, pada Rabu (6/9). Kemudian kebakaran terjadi kemarin sore ketika perbaikan dan membuka ruang pompa.
Keenam korban kebakaran kemudian dibawa ke RSUD Embung Fatimah, Batu Aji. Lima orang meninggal telah diautopsi dan satu orang luka parah masih dalam penanganan medis.