Jakarta, CNN Indonesia --
Eggi Sudjana mendatangi markas Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri demi mengklarifikasi tudingan keterkaitan dirinya dengan sindikat konten penyebar isu SARA, Saracen, Jakarta, Senin (18/9).
Pria yang berprofesi sebagai advokat itu disebut masuk ke dalam kepengurusan Saracen yang tengah dibongkar polisi.
"Waktu saya pergi haji diinfokan saya kabur, menghindari dari semua proses hukum ini. Maka dalam kesempatan ini inisiatif saya datangi polisi supaya
gentle (jantan). Ini saya Eggi Sudjana. Saya tidak kabur saya jelaskan pokok permasalahannya," ujar Eggi di Bareskrim Polri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar satu jam waktu yang dihabiskan Eggi guna menunggu penyidik di Bareskrim. Namun, petugas yang diharapkan dapat memberi informasi kepadanya tak berhasil ditemui. Disebutkan penyidik itu sedang ada tugas di luar.
Kepada wartawan, Eggi menjelaskan dirinya ingin mengklarifikasi nama dirinya yang disebut bagian dari Saracen. Eggi mengaku tak mengenal dengan pengurus Saracen, bahkan tidak terlibat di dalam kelompok itu. Ia pun mengutip pernyataan salah satu tersangka Saracen, Jasriadi, yang mengaku hanya mencatut nama.
"Dia menyatakan juga nama saya disebut asal dicomot saja. Dia menyatakan masih wacana dan belum dilegalkan. Tiga poin ini harusnya
clear buat saya. Tidak ada tuduhan apapun, gugur kepada saya," kata
Eggi.
Atas dasar itu, Eggi pun heran mendengar kabar polisi akan memanggilnya sebagai saksi. Sebelumnya, pada 14 September 2017, Eggi menegaskan menolak diperiksa sebagai saksi oleh polisi terkait Saracen.
"Kalau saya datang [sebagai saksi], artinya saya pengacara bodoh, penakut, enggak ngerti hukum. Itu persoalannya. Bukan saya tidak mau," kata Eggi kala itu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Hari ini, di Bareskrim,
Eggi kembali menegaskan dirinya tak mau dipanggil sebagai saksi. Namun, untuk mengklarifikasi kasus yang mengaitkan namanya tersebut, Eggi mengaku bersedia kembali ke markas polisi.