Koalisi Gerindra-PKS di Pilgub Jabar Terancam Bubar

CNN Indonesia
Sabtu, 30 Sep 2017 02:39 WIB
Ketua DPD Gerindra Jawa Barat Mulyadi menyatakan tidak akan mengubah keputusannya untuk menarik dukungan dari pasangan calon Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu.
Gerindra Jawa Barat akan menarik dukungan terhadap pasangan calon gubernur-wakil gubernur yang diusung koalisi PKS-Gerindra dalam Pilgub Jabar 2018, Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Bandung, CNN Indonesia -- Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018, nasib koalisi partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terancam bubar. karena Gerindra Jawa Barat akan menarik dukungannya terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan diusung Gerindra-PKS, Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu.

Ketua DPD Gerindra Jawa Barat Mulyadi mengatakan, dia tidak akan mengubah keputusannya untuk menarik dukungan dari pasangan calon tersebut.

"Kalau misalnya (ada) surat rekomendasi tertulis dari pak Prabowo bahwa pasangan merekalah yang akan diusung silakan, dan jika selama itu belum ada, Gerindra Jabar belum mengusung kandidat," kata Mulyadi kepada CNN Indonesia.com, Jumat (29/9/2017).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan penarikan dukungan itu, kata Mulyadi, dilakukan lantaran hingga kini DPD Gerindra Jawa Barat tidak pernah diajak bicara untuk mengusung pasangan Demiz-Syaikhu.

"Karena mereka (PKS) selalu mem-bypass ke DPP, ya sudah mereka perkuat dulu di DPP," tukasnya.
Menurut Mulyadi, ada kesalahpahaman terkait langkah-langkah kerjasama koalisi PKS-Gerindra. Partainya, kata dia, mengusulkan format koalisi terlebih dulu.

"Jangan dulu ngomong kandidat. Kalau Gerindra akan dianggap sebagai kawan koalisi dipertajam dulu kesepakatan koalisinya," ucapnya.

Dia pun beralasan, Prabowo Subianto (Ketum Gerindra) sudah memberi wewenang kepada DPD Gerindra Jabar untuk memberikan rekomendasi soal Pilgub Jabar.

Sementara, terkait rencana membuka komunikasi dengan partai lain, Mulyadi mengaku hingga kini masih dilakukan Gerindra.

"Awal Oktober nanti di DPP Gerindra akan kumpul bersama dengan PAN, Demokrat dan PPP. Bahkan kita membuka komunikasi dengan partai non parlemen," ujarnya.
Terpisah, politikus PKS Haris Yuliana menilai koalisi kedua partai sejauh ini tak mengalami perubahan.

"Sampai hari ini PKS masih belum ada perubahan. Hanya memang apa yang disampaikan Gerindra adalah hak Gerindra untuk melakukan pembahasan," ujar Haris.

Untuk mempertahankankan koalisi ini, Haris mendorong agar para petinggi partai bertemu dan mendiskusikan hal ini.

"Saya sendiri secara pribadi meyakini koalisi ini tidak akan bubar. Kalaupun ada langkah Gerindra untuk membuka komunikasi dengan partai lain saya berharap itu bukan untuk memisahkan diri tapi untuk memperluas kawasan koalisi," ucapnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER