Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga politikus senior Partai Golkar menegaskan, partainya tidak mengalami perpecahan setelah kasus hukum sempat menimpa Ketua Umum Setya Novanto.
Menurutnya, internal Golkar hanya mengalami perbedaan pendapat. Ibarat hubungan suami dan istri, kata JK, perbedaan pendapat lumrah terjadi.
"Cuma berbeda pendapat tapi tidak pecah. Anda juga kadang berbeda pendapat dengan istri, tapi juga tidak bercerai kan," kata JK di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (3/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Silang pendapat antarkader Golkar terjadi setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan status tersangka terhadap Novanto dalam kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP.
Muncul kubu pro dan kontra menanggapi wacana pergantian Ketua Umum Partai Golkar. Perdebatan tak selesai meski Novanto telah memenangkan sidang praperadilan dan status tersangkanya dibatalkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pekan lalu.
DPP Partai Golkar sempat mengagendakan rapat pleno untuk membahas nasib Novanto sebagai ketua umum. Namun, hingga hari ini agenda rapat itu belum jelas kapan akan digelar. Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham sebelumnya mengatakan, rapat pleno menunggu kesembuhan Novanto.
Konflik internal Golkar berujung pencopotan Yorrys Raweyai dari jabatannya sebagai Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Yorrys diketahui lantang menyuarakan hasil rekomendasi rapat pengurus harian, yang meminta agar Novanto menonaktifkan diri dan menunjuk pelaksana tugas, untuk dibawa ke rapat pleno.