Polri Bahas Saracen dan Ragam Kasus di Komisi III DPR

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Kamis, 12 Okt 2017 10:57 WIB
Polri dan Komisi III DPR membahas sejumlah kasus yang menyita perhatian publik hingga koordinasi antarpenegak hukum dalam rapat dengar pendapat.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan membahas ragam kasus di Komisi III DPR. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi III DPR menggelar rapat kerja dengan Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/10). Sejumlah kasus yang menyita perhatian publik hingga koordinasi antarinstansi penegak hukum akan dibahas dalam rapat tersebut.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Tito dan para anak buahnya tiba di Gedung DPR sekitar pukul 09.30 WIB. Ia langsung bergegas menuju ruang rapat Komisi III untuk melakukan persiapan.

Kepada pewarta, Tito mengaku telah menerima sejumlah pertanyaan dari Komisi III yang nantinya akan dijelaskan dalam rapat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara garis besar, Tito membeberkan, pertanyaan dari Komisi III menyangkut penanganan perkara yang masuk ke Kepolisian, serta hubungan Polri dengan KPK dan Kejaksaan.


Selain itu juga dibahas tindak pidana besar yang saat ini tengah ditangani, seperti kasus Saracen, narkotik, hingga terorisme.

"Tapi saya yakin nanti akan ada pertanyaan-pertanyaan yang lebih banyak berkembang pada saat tanya jawab," ujar Tito di Gedung DPR, Jakarta.

Wakil Kepala Polri Komjen Syafruddin sementara itu mengaku belum dapat memastikan masalah pembelian senjata bagi Korps Brimob Polri akan dibahas dalam rapat tersebut.

"Kami belum tahu apa yang disiapkan Komisi III. Apa yang akan ditanyakan bisa dimonitor nanti dari atas," ujar Syafruddin.


Syafruddin pun enggan berkomentar kemungkinan pembahasan soal perkembangan penanganan kasus penyiraman air keras penyidik KPK Novel Baswedan.

Kalaupun kasus Novel diungkit dalam rapat, kata Syafruddin, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz akan menjawab pertanyaan tersebut.

"Nanti akan dijawab oleh Kapolda Metro Jaya karena kemungkinan besar itu yang akan ditanyakan. Nanti dimonitor saja jawaban Kapolda Metro seperti apa perkembangan," ujarnya.

(gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER