Dirut PJA Tegaskan Masuk Ancol Belum Gratis

CNN Indonesia
Kamis, 12 Okt 2017 18:24 WIB
PT Pembangunan Jaya Ancol (PJA) perlu mengkaji rencana Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat untuk menggratiskan biaya masuk kawasan wisata Ancol.
PT Pembangunan Jaya Ancol masih mengkaji usulan Djarot Saiful Hidayat terkait rencana menggratiskan biaya masuk kawasan wisata Ancol. (CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol (PJA) Paul Tehusijarana menyatakan, perusahaan belum dapat memenuhi permintaan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat untuk menggratiskan biaya masuk kawasan wisata Ancol pada 14 Oktober 2017.

PT PJA, kata Paul, masih melakukan pengkajian untuk menggratiskan biaya masuk Ancol.

"Perlu waktu persiapan, tujuan kita bersama Pak Gubernur adalah Ancol bisa lebih banyak dijangkau masyarakat Jakarta, terutama masyarakat kurang mampu," kata Paul di sela-sela groundbreaking pembangunan venue olahraga air di Ancol, Jakarta, Kamis (12/10).
Rencananya, kebijakan gratis masuk Ancol hanya diperuntukkan bagi pemilik Kartu Jakarta Pintar (KJP). Selain membantu warga kurang mampu, kekhususan itu guna mencegah membludaknya pengunjung Ancol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pendekatannya KJP. Jadi, memang arahnya untuk bantu yang kurang mampu," kata Paul.
Dirut PJA Tegaskan Masuk Ancol Belum GratisSuasana Pantai Indah Barat Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. (CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)

Paul menolak memberi tahu kepastian perusahaan merampungkan hasil kajian tersebut, tetapi ia mengklaim tidak akan lama.

Selain itu, PT Pembangunan Jaya Ancol juga harus bekerja sama dengan Pemprov DKI untuk mengumpulkan data pemilik KJP untuk memudahkan pelayanan.

Menurut Paul, pertimbangannya belum segera menggratiskan Ancol karena status perusahaan yang merupakan perusahaan publik dengan saham terbuka. Hal itu yang harus diperhatikan selain aspek sosial dan keamanan.

"Masalahnya selain keuangan, yaitu masalah hukum karena Ancol perusahaan Tbk sehingga ada rabu-rambu yang harus kita penuhi," ujarnya.
Kata Paul, sebagai perusahaan Tbk, pihaknya harus melihat kepentingan pemegang saham, sehingga tidak ada dampak keuangan yang merugikan.

Paul menyebut usulan Djarot soal penerapan tarif parkir progresif Ancol, belum bisa menutupi kebutuhan operasional dan perawatan kawasan wisata yang terletak di Jakarta Utara itu.

Saat ini, PT PJA sedang mengusahakan sistem pembayaran Ancol secara nontunai atau cashless bekerja sama dengan Bank DKI. Sebab, keduanya sesama badan usaha milik daerah (BUMD).

Pada kesempatan yang sama, Djarot mengaku telah menerima laporan dari PT PJA terkait pertimbangan mereka.

Djarot pun berkukuh agar uji coba penggratisan Ancol untuk pemegang KJP segera dilaksanakan.

"Saya minta, secepatnya, kalau bisa seminggu (hasil kajian). Kan sama-sama BUMD. Hanya saja bedanya kalau PJA sudah Tbk dan saham kita 72 persen dan Bank DKI saham kita 99 persen, itu saja. Sehingga, lebih mudah," kata Djarot.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER