Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani menolak berkomentar soal anggaran Detasemen Khusus Tindak Pidana Korupsi (Densus Tipikor) Polri. Ia berdalih belum menerima draf anggaran satuan baru yang mencapai Rp2,6 triliun tersebut.
"Saya belum lihat. Nanti kalau sudah ada saya sampaikan," ujar Sri di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (19/10).
Selain menolak berkomentar soal anggaran, Sri juga enggan memastikan besaran anggaran yang nantinya akan disepakati oleh pemerintah. Namun, ia menegaskan, alokasi anggaran tidak bisa serta merta dikeluarkan karena membutuhkan pembahasan mendalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keuangan tidak pakai kira-kira. Nanti kita lihat saja prosesnya," ujarnya.
Lebih dari itu, ia juga enggan menyebut kapan rapat terbatas kabinet membahas pembentukan Densus Tipikor Polri akan dilaksanakan. Dia menyerahkan sepenuhnya ratas tersebut kepada Presiden Joko Widodo.
"Nanti itu tanyakan pada Istana saja," ujar Sri.
Sebelumnya, Polri berencana membentuk Densus Tipikor dengan anggaran secara keseluruhan mencapai Rp2,6 triliun.
Anggaran itu akan digunakan untuk belanja pegawai sebesar Rp786 miliar, operasional sebesar Rp359 miliar, dan belanja modal sebesar Rp1,55 triliun.
Nantinya personel yang akan dikerahkan ke dalam Densus Tipikor mencapai 3.560 orang. Seluruh personel itu akan ditempatkan di 33 satuan tugas di seluruh wilayah Indonesia yang terbagi menjadi 6 Satgas tipe A, 14 Satgas tipe B, dan 13 Satgas tipe C.