Prabowo Tak Berani Menilai 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK

CNN Indonesia
Minggu, 22 Okt 2017 00:21 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menolak memberikan penilaian terhadap 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK. Ia menyerahkan hal itu kepada DPR.
Prabowo Subianto mengatakan, evaluasi 3 tahun pemerintahan Jokowi lebih tepat dilakukan oleh DPR. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Prabowo Subianto menolak mengevaluasi Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang telah berjalan selama tiga tahun. Ketua Umum Partai Gerindra itu menyatakan tidak berani menilai kinerja pemerintah.

“Saya jangan, nggak berani menilai. Jangan saya pribadi mengenai hal itu," kata Prabowo kepada wartawan usai menjadi pembicara dalam acara Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2017 yang digelar di The Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (21/10).

Dia pun mengatakan, evaluasi terhadap Pemerintahan Jokowi-JK, akan disampaikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya kira ada DPR, biar DPR menyampaikan semuanya," ucapnya.


Sebelumnya, saat menjadi pembicara dalam acara CIFP 2017, Prabowo sempat menyinggung soal kelemahan negara dan kondisi demokrasi di Indonesia pada saat ini.

Dia menuturkan, demokrasi di Indonesia dalam keadaan rawan karena kegagalan regenerasi elite politik. Saat ini, kata dia, regenrasi elite politik yang berintegritas, jalan di tempat.

Hal itu diperparah dengan maraknya politik uang, terutama saat perhelatan pemilihan kepala daerah.

“Kalau saya punya pendapat, bahwa demokrasi kita sekarang terus terang saja berada dalam keadaan rawan. Ini pandangan saya sebagai pelaku,” kata Prabowo.


Pesaing Jokowi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 itu juga menyatakan Indonesia tengah menuju menjadi bangsa yang kalah dari bangsa lain.

Proses itu terlihat dari sejumlah hal, baik di bidang pendidikan, pangan, hingga olahraga.

Di bidang olahraga, Prabowo menyoroti kekalahan kontingen Indonesia di SEA Games 2017 yang digelar di Malaysia.

Di ajang itu, Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara hanya mampu menduduki peringkat lima dari 11 negara. Indonesia berada di bawah Singapura, Vietnam, Thailand, dan tuan rumah Malaysia.


Bidang pangan, Prabowo memaparkan kondisi di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang ia sebut kerap mengalami bencana kelaparan. Sementara di bidang pendidikan Prabowo menyinggung kualitas pendidikan Indonesia yang berada di peringkat 65 dari 73 negara.

Peringkat itu diketahui Prabowo dari hasil survei sebuah lembaga internasional.

“Jadi kuli saja akan kalah. Enggak usah jadi insinyur, jadi kuli saja kalah,” tutur Prabowo.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER