Prabowo Nilai Demokrasi Indonesia dalam Titik yang Rawan

CNN Indonesia
Sabtu, 21 Okt 2017 21:34 WIB
Prabowo menilai, perilaku para elite gagal melahirkan generasi baru yang berintegritas. Politik uang memperparahnya.
Prabowo Subianto menilai demokrasi Indonesia terancam karena tidak aa regenerasi elite politik yang berintegritas dan merebaknya politik uang. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, demokrasi di Indonesia saat ini dalam keadaan rawan. Hal ini tak lepas dari regenerasi elite politik berintegritas yang mandek dan banyaknya politik uang.

Hal tersebut ia sampaikan saat menjawab pertanyaan pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal terkait penilaiannya terhadap kondisi demokrasi di Indonesi, dalam acara Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2017 yang digelar di The Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (21/10).

“Kalau saya punya pendapat, bahwa demokrasi kita sekarang terus terang saja berada dalam keadaan rawan. Ini pandangan saya sebagai pelaku,” kata Prabowo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurutnya, kondisi ini merupakan akibat dari tingkah laku para elite politik yang tidak berhasil melahirkan pemimpin muda berakhlak, berintegritas, pintar, dan andal.

Selain itu, lanjutnya, penyebab lain demokrasi Indonesia masuk dalam keadaan rawan adalah sistem yang lebih menuju kepada politik uang.

“Sistem sekarang terlalu banyak main uang,” kata Prabowo.

Prabowo pun mengaku sedih ketika menerima anak muda yang hendak mencalonkan diri sebagai kepala daerah, karena harus mempertanyakan jumlah uang yang dimiliki.


Menurutnya, hal ini harus diperbaiki dari sistem politik Indonesia. Dia menuturkan, sudah saatnya bersikap jujur dalam membangun demokrasi di Indonesia.

"Demokrasi kita yang dibangun dengan susah payah ini berada dalam keadaan rawan," tuturnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER