Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membeberkan tiga tugas utama yang diberikan oleh Gubernur Anies Baswedan kepadanya. Tiga tugas tersebut disampaikan seusai rapat pimpinan (rapim) pada Senin (23/8) kemarin.
Pertama, Sandi ditugaskan memantau enam proyek pembangunan infrastruktur jalan yang menyebabkan kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta.
Enam proyek pembangunan simpang tidak sebidang yang dimaksud, yakni pembangunan Stasiun Bintaro Permai, Stasiun Cipinang Lontar, underpass Jalan RA Kartini, underpass Mampang-Kuningan, underpass Matraman-Salemba, dan flyover Pancoran. Dari semua proyek, hanya flyover Pancoran yang dipastikan rampung tepat waktu, Desember 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, (flyover) Pancoran tadinya
delay, (tetapi) sudah dipastikan
on time. Murni karena ada konsolidasi, koordinasi dan kemarin kami sudah panggil semua pihak terkait utilitas untuk hadir di sini," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/10).
Adapun pihak utilitas terkait, yakni PT Kereta Api Indonesia (KAI), Perusahaan Gas Negara (PGN), Palyja, Aertra, dan PD PAM Jaya.
Sandi menambahkan, keterlambatan lima proyek karena masalah eksternal itu pelajaran buat ia dan Anies untuk merencanakan proyek dengan baik, termasuk desain
engineering yang harus disiapkan sejak awal.
"Sehingga, perencanaannya, baik itu tempat kerja, jalur-jalurnya dan mungkin lahan kosong punya warga bisa dilakukan. Jadi saya pimpin tim proyek ini tidak tertunda terlalu lama," kata Sandi.
Tugas kedua, Sandi diharuskan memimpin proses Jakarta memperoleh opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tahun 2017 ini. Opini tersebut merupakan pernyataan profesional pemeriksa tentang kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan.
Menurut Sandi, tanggung jawab tersebut cukup sulit karena selama empat tahun di bawah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Jakarta tidak pernah memperoleh predikat WTP.
"Ini luar biasa beratnya, tetapi saya harus pastikan akan kerjasama dengan seluruh SKPD (satuan kerja perangkat daerah) karena bersinggungan dengan aset," kata Sandi.
Mantan bos PT Saratoga Investama Sedaya Tbk tersebut mengatakan, ada sekitar enam ribu catatan aset dan temuan yang sudah disampaikan BPK yang belum ditindaklanjuti.
"Itu juga terkait kasus-kasus besar yang hiasi pemberitaan. Saya akan buka secara transparan
road to WTP, tujuannya itu WTP akan kita lakukan setiap minggu," kata Sandi.
Dengan demikian, ia akan memastikan semua SKPD betul-betul memberi atensi khusus agar Jakarta dapat memperoleh WTP. Ia juga akan berdiskusi dengan Anies apakah perolehan WTP bisa menjadi
key performance indicator (KPI) bagi seluruh SKPD.
Kemudian penyelenggaran Asian Games 2018 yang kurang dari setahun lagi menjadi tugas ketiga Sandi.
"Ini perhelatan amat sangat krusial karena itu kami sudah panggil Kadispora (Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga) mengenai persiapan-persiapannya," kata Sandi.
Sandi berjanji akan memastikan penyiapan fasilitas latihan, transportasi, dan akomodasi untuk atlet akan terjamin demi Asian Games 2018.