Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta
Sandiaga Uno meminta manajemen PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengkaji untuk mengalihkan menjadi bus listrik dari saat ini yang masih menggunakan bahas bakar fosil.
"Saya sudah beri masukan kepada Direktur Operasionalnya untuk kaji ini untuk bisa langsung dilakukan," terang Sandiaga, Minggu (29/10).
Masalahnya, lanjut Sandiaga, penyumbang polusi terbesar di Indonesia masih berasal dari transportasi umum berupa bus, khususnya bus dengan usia yang sudah lanjut seperti metro mini dan kopaja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang penyumbang polusi itu kan bus-bus medium ya, jadi seperti metro mini dan kopaja itu bisa diintregasikan," sambung Sandiaga.
Sehingga, ia menambahkan, tak hanya TransJakarta yang diharapkan bisa beralih menjadi bus listrik, tetapi juga manajemen dari bus metro mini dan kopaja ikut mengkaji perubahan ini. Menurut Sandi, peralihan terhadap bus listrik ini perlu segera dilakukan untuk menjaga kesehatan udara di dalam negeri.
"Situasi udara di Jakarta sudah sangat gawat, tadi saya dari acara simposium persatuan dokter paru di Indonesia, mereka mengatakan penyakit paru-paru sudah meningkat sekali," papar dia.
Sandi mendapatkan, laporan jumlah pasien setiap tahunnya bukan menurun, tetapi justru meningkat tajam. Dampaknya, penanganan terhadap pasien pun seringkali lambat karena kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM).
"Jadi untuk menunggu treatment saja bisa sampai satu tahun, saking banyaknya," jelas Sandiaga.
Kendati demikian, Sandiaga tak berani menjamin atau memberikan target kepada TransJakarta untuk menyelesaikan pengkajiannya dan mengubah menjadi bus listrik.
"Saya tidak ingin membebani TransJakarta, tapi kalau pengkajian tidak lama itu adalah yang ditunggu oleh masyarakat sejak lama," pungkas
Sandi.