Hasil Survei KHL Rendah, Sandi Belum Pastikan Nilai UMP 2018

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Senin, 30 Okt 2017 20:54 WIB
Merujuk survei KHL DKI, Sandiaga Uno mengaku cukup kesulitan untuk menentukan jumlah kenaikan UMP 2018 yang harus diumumkan pada 1 November.
Merujuk survei KHL DKI, Wakil Gubernur Sandiaga Uno mengaku cukup kesulitan untuk menentukan jumlah kenaikan UMP 2018 yang harus diumumkan pada 1 November. (CNN Indonesia/Tiara Sutari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengaku terkejut dengan hasil survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang telah dilakukan selama enam hari ini. Hasil KHL itu diakui Sandi jauh di bawah standar Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2017.

“Hasil survei KHL-nya sudah keluar, dan saya cukup terkejut karena hasilnya jauh di bawah ekspektasi kita,” kata Sandi di Balai Kota, Jakarta, Senin (30/10).

Hasil survei KHL awalnya akan digunakan Sandi sebagai tolak ukur peningkatan UMP 2018. Penentuan UMP ini pun telah diatur melalui Peraturan Pemerintah dan dipastikan harus mengalami peningkatkan sebanyak 8,71 persen untuk tahun 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hitungan kenaikan ini berasal dari data inflasi nasional sebesar 3,72 persen, serta pertumbuhan ekonomi 4,99 persen yang didapat dari data Badan Pusat Statistik (BPS).
Jika melihat Pasal 44 ayat 1 dan 2 Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, maka formula penetapan UMP memuat pertumbuhan ekonomi nasional (PDB) dan data inflasi nasional.

Namun, berdasarkan temuan KHL DKI saat ini, Sandiaga Uno mengaku cukup kesulitan untuk menentukan jumlah kenaikan UMP yang harus diumumkan pada 1 November mendatang.

“Ini menunjukan ekonomi yang melandai, kita akan rapat final malam ini, besok semoga semuanya sudah final, sehingga nilai pastinya bisa keluar,” kata Sandi.

Sandi hingga saat ini tidak mau menyebut angka pasti hasil KHL yang dia sebut-sebut di bawah ekspektasi dirinya. Namun, Sandi memastikan angka itu jauh di bawah standar UMP DKI 2017.
Untuk tahun 2017, UMP DKI Jakarta mencapai Rp3.350.750. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 8,11 persen dari tahun 2016 yang hanya sebesar Rp3.100.000.

“Pokoknya angkanya jauh, kita tak main angka. Nanti langsung umumkan ketika sudah pasti UMP-nya,” kata Sandiaga Uno. (djm/djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER