KPK: Belum Ada Kemajuan Signifikan Kasus Air Keras Novel

Feri Agus | CNN Indonesia
Selasa, 31 Okt 2017 00:55 WIB
Berdasarkan informasi dari Kapolri, Wakil Ketua KPK menyatakan sejauh ini belum ada kemajuan signifikan dalam pengusutan kasus penyiraman air keras pada Novel.
Aksi solidaritas untuk Novel Baswedan di depan Gedung KPK beberapa waktu lalu. (CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menerangkan dari informasi yang diterimanya, pengusutan kasus penyiraman air keras kepada penyidik Novel Baswedan ternyata belum ada kemajuan signifikan. Informasi tersebut, ujar Saut, didapatkannya dalam pertemuan dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

"Waktu itu pas ketemu Kapolri saja kita singgung sedikit, tapi itu juga belum ada kemajuan signifikan ya. Nanti kita tunggu saja," kata Saut di Gedung KPK, Jakarta, Senin (30/10).


Sudah enam bulan lebih pascapenyerangan pada 11 April 2017, jajaran Polda Metro Jaya belum berhasil menemukan pelakunya. Novel sendiri kini masih menjalani perawatan, untuk kesembuhan matanya, di Singapura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KPK: Belum Ada Kemajuan Signifikan Kasus Air Keras NovelSaut Situmorang. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Saut menyebut, jika ada kemajuan dalam penanganan kasus penyerangan ini, pihak kepolisian akan memberitahu KPK. Menurutnya, kasus kejahatan seperti penyerangan yang dirasakan Novel memang memiliki kesulitan tersendiri.

Saut mengaku dirinya sudah menawarkan diri untuk bergabung dalam tim gabungan yang sempat digagas Tito usai bertemu Presiden Joko Widodo untuk menuntaskan kasus penyiraman air keras ke Novel ini. Namun, sampai saat ini Saut belum bergabung dalam tim tersebut.

"Saya sendiri menawarkan diri untuk masuk tim itu dan polri juga welcome. Jadi artinya semuanya terbuka kok, mesti sabar. Karena ini kan crime, tidak gampang," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengaku sangat berharap pelaku penyerangan Novel bisa segera ditangkap. Apalagi, pada awal pekan ini adalah hari ke-200 usai penyerangan terhadap salah satu penyidik senior KPK itu.

Syarif menyebut, pihaknya selalu melakukan komunikasi, baik dengan Tito, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jendral Idham Azis serta Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin, untuk menanyakan perkembangan pengusutan kasus air keras Novel. Dari komunikasi itu, kata Syarif, pihak kepolisian mengklaim menemukan beberapa petunjuk baru dalam pengusutan kasus yang sudah berjalan enam bulan lebih.

"Info terakhir tentang Novel mereka menemukan beberapa 'clue', tapi belum dipresentasikan," kata dia.

Lebih lanjut, menurut Syarif, selain soal perkembangan kasusnya, pihak kepolisian juga memberitahukan kesulitan-kesulitan dalam memecahkan kasus penyerangan terhadap Novel, yang juga merupakan jebolan Polri.


Kesulitan tersebut di antaranya, soal kejadian penyiraman saat Subuh, di mana kondisi masih gelap. Kemudian, minimnya saksi-saksi yang melihat langsung penyerangan Novel, usai salat Subuh di masjid dekat rumahnya.

"Mungkin diharapkan kepada masyarakat yang telah melihat sketsanya untuk melaporkan," tutur Syarif. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER