Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan menegaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan tetap memperhatikan infrastruktur lunak dalam menata kawasan kumuh dan miskin di ibu kota, khususnya Kampung Akuarium yang hingga kini kondisinya belum layak untuk ditinggali.
Infrastruktur lunak merujuk pada kebutuhan infrastruktur berdasarkan kebutuhan warga. Kata Anies, hal itu bisa terungkap lewat pendekatan sosiologis kepada warga sehingga penataan kampung dapat diterima kedua belah pihak.
"Infrastruktur lunak itu yang menyangkut sosiologis warganya, seperti mayoritas (warga) mengerjakan apa, profesi dan kegiatan utamanya apa. Sehingga bangunan, taman, dan fasilitas sesuai profil sosiologis warga di kampungnya," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Anies, penataan di Kampung Akuarium nanti harus seimbang antara infrastruktur keras dan infrastruktur lunak.
"Itu sebabnya kenapa kita polanya rembukan dengan warga karena dari situ nanti ketemu kebutuhan-kebutuhan, sehingga solusi kita nanti sesuai kebutuhan," kata Anies.
Dalam membahas penataan Kampung Akuarium nanti, lanjut
Anies, pihaknya akan mengajak empat elemen terkait yakni pemerintah, warga, faslitator, dan pakar tata kota.
Anies juga menolak penataan Kampung Akuarium akan dijadikan sebagai kampung percontohan bagi penataan kampung lainnya.
Dia menolak konsep kampung percontohan sebagai model atau solusi untuk seluruh tempat sejenis. Menurutnya, setiap tempat memiliki perbedaan geografis dan psikologis sehingga butuh solusi yang juga berbeda.
"Jadi jangan ada kesan, solusi yang kita kerjakan di Kampung Akuarium, akan dikerjakan sama dengan di semua tempat. Tidak," kata Anies.
Wacana membangun shelter atau rumah penampungan sementara untuk warga Kampung Akuarium diungkapkan Anies Baswedan pada Rabu (1/11).
Shelter yang dimaksud Anies bertujuan untuk meningkatkan kondisi hidup warga yang masih bertahan di kawasan tersebut, usai penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 16 April 2016.
Saat ini masih ada warga
Kampung Akuarium yang bertahan dan tinggal di rumah-rumah bedeng di atas puing-puing bangunan sisa penggusuran.
[Gambas:Video CNN] (wis/djm)