Jakarta, CNN Indonesia -- Massa buruh yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta belum membubarkan diri hingga petang ini, Jumat (10/11). Mereka menunggu instruksi pimpinan buruh sebelum menghentikan aksi.
Sesuai peraturan gubernur DKI, aksi unjuk rasa dibatasi hingga pukul 18.00 WIB. Salah satu koordinator massa aksi mengatakan, sebagian massa buruh akan menjalankan ibadah salat magrib terlebih dulu di depan Balai Kota.
“Salat magrib terlebih dulu setelah itu menunggu instruksi pimpinan untuk membubarkan diri,” ujarnya dari atas mobil komando.
Para buruh pun memilih menunggu sambil duduk di trotoar. Meski demikian, tak ada lagi pengeras suara maupun seruan yang diteriakkan buruh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara massa buruh lainnya bersama petugas membersihkan sisa-sisa makanan dan minuman yang berserakan di jalan.
Dari pantauan CNNIndonesia.com, sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan menuju arah patung kuda maupun sebaliknya mulai dibuka. Awalnya jalanan sempat ditutup separuh karena digunakan massa buruh untuk melakukan aksinya.
Para buruh melakukan aksi demo di Balai Kota dan Istana Negara hari ini. Mereka tidak hanya berasal dari Jakarta tetapi juga dari wilayah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Cirebon.
Aksi tersebut menyuarakan tiga tuntutan. Pertama, permintaan untuk mencabut PP 78 tentang Upah Murah. Kedua, permintaan untuk revisi UMP DKI menjadi Rp3.917.000. Ketiga, permintaan untuk menurunkan harga listrik dan kebutuhan pokok.
Berbeda dengan aksi demo sebelum UMP DKI diumumkan, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno saat itu menemui massa buruh. Namun kali ini baik Sandiaga maupun Gubernur DKI Anies Baswedan tak ada yang keluar untuk menemui massa buruh.
(pmg/sur)