Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi demo di depan Balai Kota DKI Jakarta dan istana negara, Jumat (10/11). Para buruh yang mengikuti aksi rupanya harus menerima kenyataan dengan pemotongan gaji dari perusahaan.
Salah satunya dialami, Marlen (38), buruh Serikat Pekerja Aneka Seluruh Indonesia. Gajinya dipotong Rp400 ribu saat pembayaran bulan depan.
Namun Marlen lebih memilih gajinya dipotong dalam waktu sehari ketimbang terus-terusan menerima gaji di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Bagi kami lebih baik dipotong upah satu hari daripada di bawah UMP terus,” ujar Marlen saat ditemui
CNNIndonesia.com.
Ia mengaku sudah terbiasa dengan pemotongan gaji dari perusahaan tiap mengikuti aksi. Selama ini, buruh yang mengikuti aksi demo memang tak pernah mendapatkan izin dari perusahaan.
“Memang perusahaan pro pengusaha, jadi kami tidak dapat izin ikut aksi seperti ini,” katanya.
Hal senada diungkapkan buruh, Rudi (42) yang mengaku tak mempermasalahan pemotongan gaji dari perusahaan. Ia kerap merelakan sebagian pendapatannya karena harus mengikuti aksi demo.
“Ya enggak apa-apalah enggak masuk sehari demi kesejahteraan untuk setiap tahun ke depan. Iya kan?” tuturnya.
Para buruh hari ini melakukan aksi demo di Balai Kota dan Istana Negara. Mereka tidak hanya berasal dari Jakarta tetapi juga dari wilayah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Cirebon.
Aksi tersebut menyuarakan tiga tuntutan. Pertama, permintaan untuk mencabut PP 78 tentang Upah Murah. Kedua, permintaan untuk revisi UMP DKI menjadi Rp3.917.000. Ketiga, permintaan untuk menurunkan harga listrik dan kebutuhan pokok.
(axl/pmg)