Alasan Dokter Penembak Istri Menyerahkan Diri ke Polisi

Dias Saraswati | CNN Indonesia
Senin, 13 Nov 2017 22:23 WIB
Polisi mengungkapkan alasan Helmi, dokter yang menembak istrinya yang juga berprofesi dokter, Letty menyerahkan diri karena takut dikeroyok.
Tersangka pembunuh dr. Letty, dr Ryan Helmi saat digiring ke tempat kejadian perkara (TKP) Azzahra Medical Center untuk prarekonstruksi penembakan yang dilakukan dirinya terhadap sang istri, Jakarta, Senin, 13 November 2017. Prarekonstruksi ini untuk kepentingan penyidikan terhadap pelaku. Dokter Letty ditembak suaminya sendiri sebanyak enam kali tembakan. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi mengungkapkan alasan Ryan Helmi, dokter yang menembak istrinya yang juga berprofesi dokter, Letty menyerahkan diri karena takut dikeroyok.

"Takut dikeroyok keluarganya [Letty]," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan, Senin (13/11).


Indikasi Helmi akan langsung menyerahkan diri sudah terlihat dari permintaan pelaku kepada tukang ojek yang mengantar untuk menunggu dirinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian menyampaikan ke gojek 'tunggu saya mau ke Polda'," ujar Hendy.

Hendy juga mengungkapkan dari hasil pemeriksaan dan prarekonstruksi yang telah dilakukan, terindikasi Helmi telah merencanakan aksi penembakan terhadap istrinya.

Hendy berpendapat dari mulai Helmi memesan senjata api sudah menjadi bukti pelaku telah merencanakan aksinya itu.

"Niatnya dari awal, sejak dia mau memesan senjata api. Jadi konstruksi kita untuk pembunuhan berencana, mulai dari dia memesan senjata api," tutur Hendy.

Apalagi, lanjut Hendy, Helmi telah mulai mencari senjata setelah ia dan istrinya bercerai pada Juli lalu.


Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengungkapkan sang tukang ojek yang mengantar Helmi tak mengetahui rencana pelaku melakukan penembakan. 

"Sementara keterangan gojek dia belum tahu, dia hanya mengantar saja. Soalnya dia (Helmi) pesan online, kemudian dia disuruh mengantar [ke Azzahra Medical Centre] dan (Helmi) mengisi amunisi tidak tahu," tutur Argo.

Selain itu, Argo juga mengatakan tukang ojek itu lantas diminta Helmi untuk menunggu karena belum membayar biaya transportasinya.

"Suruh nunggu saja, kan mau saja, karena belum dibayar," kata Argo.

Disebutkan Argo biaya yang dibayarkan oleh Helmi kepada tukang gojek tersebut sebesar Rp58.000. Biaya tersebut merupakan biaya perjalanan Helmi dari Bekasi hingga ke klinik kemudian berlanjut ke Polda Metro Jaya.

(kid/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER