Jakarta, CNN Indonesia -- Perhimpunan Alumni Kolese Kanisius (PAKK) Jakarta membantah aksi walk out secara beramai-ramai saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpidato di acara peringatan 90 tahun berdirinya Kolese Kanisius di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11).
Ketua Umum PAKKJ, Sharief Natanegara mengatakan kehadiran Anies dalam acara tersebut justru menjadi pehatian dari para alumni.
"Dan tidak terjadi walk out secara beramai-ramai seperti yang diberitakan di media sosial," kata Ketua Umum PAKKJ, Sharief Natanegara, dalam keterangan tertulis yang diterima
CNNIndonesia.com, Selasa (14/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sharief pun menyayangkan pernyataan dari Ananda Sukarlan yang disampaikan saat dirinya berpidato selama 10 menit usai menerima penghargaan.
Dalam pidatonya tersebut, Ananda mengkritik panitia penyelenggara karena telah mengundang Anies.
"Kami menghargai kebebasan menyatakan pendapat, namun kami menyayangkan bahwa pernyataan tersebut disampaikan dalam momen yang tidak tepat," ujar Sharief.
Acara peringatan 90 tahun Kolese Kanisius dihadiri ribuan alumni sekolah khusus laki-laki tersebut. Anies menjadi salah satu pejabat pemerintah yang diundang.
Acara tersebut sekaligus menjadi ajag penganugerahan penghargaan Kanisius bagi lima alumni yang dinilai mengharumkan nama almamater. Ananda adalah salah satu alumni yang mendapat penghargaan.
Saat dikonfirmasi
CNNIndonesia.com, Ananda membenarkan telah melakukan aksi walk out saat Anies berpidato. Ia mengaku tidak setuju dengan kehadiran Anies.
Anies telah menyatakan bahwa dirinya menghormati perbedaan pandangan dan ia pun memberikan hak kepada siapapun untuk mengungkapkan perbedaan pandangan itu dengan berbagai cara.
"Kalau kemudian ada reaksi negatif, ya itu bonus saja buat saya... Intinya, saya hormati perbedaan pandangan dan itu adalah hak setiap warga," kata Anies.
(gil)