Golkar Belum Bicarakan Tunjuk Pelaksana Tugas Ketua Umum

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Kamis, 16 Nov 2017 14:14 WIB
Anggota Dewan pakar Partai Golkar Mahyudin mengakui kasus yang menjerat Setya Novanto bakal sedikit banyak mempengaruhi citra Golkar di mata publik.
Anggota Dewan pakar Partai Golkar Mahyudin mengakui kasus yang menjerat Setya Novanto bakal sedikit banyak mempengaruhi citra Golkar di mata publik. (CNN Indonesia/ Joko Panji Sasongko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin mengatakan, partainya masih belum membicarakan rencana penunjukan pelaksana tugas ketua umum untuk menyikapi perkembangan kasus yang menjerat Setya Novanto di KPK.

"Saya kira belum dibicarakan itu. Pasti nanti DPP akan berpikir akan melakukan rapat-rapat. Untuk mengambil langkah sikap, itu nanti diserahkan ke mekanisme organisasi," kata Mahyudin di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/11).

Mahyudin juga mengaku tidak mengetahui kabar penunjukan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham sebagai pelaksana tugas. Penunjukan itu katanya, tergantung kepada ketua umum dan melalui mekanisme forum musyawarah nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi yang bisa ganti ketum forum munas atau munaslub. Dan selama ini masih tetap ketum. Urusan plt itu urusan ketum. Bukan urusan kita," katanya.


Mahyudin pun mengakui kasus yang menjerat Setya Novanto bakal sedikit banyak mempengaruhi citra Golkar di mata publik. Meski, dia mengklaim Golkar tidak bergantung pada satu orang.

"Saya kira tidak signifikan tapi harus ada langkah antisipasi jangan sampai terjadi perpecahan," kata dia.

Ia berharap agar kasus yang menimpa Setya Novanto segera selesai dan tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah.

Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono, kata dia, juga meyakini Novanto akan kooperatif dengan menjalani proses hukum di KPK.

"Dan mungkin juga sebagai pimpinan parpol besar, dan pimpinan lembaga negara, mungkin Pak Nov tidak nyaman jika dijemput paksa. Mungkin seperti itu menurut Pak Agung," katanya.


Mahyudin semalam berada di rumah Setya Novanto di Jalan Wijaya XIII Nomor 19, Jakarta Selatan, saat penyidik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) datang.

Mahyudin menuturkan, dirinya berada di dalam rumah Setnov bersama Kahar Muzakir dan Robert Kardinal sejak sore hari atau sebelum penyidik KPK mendatangi rumah Ketua Golkar itu.

Tujuannya ke rumah Setnov untuk membicarakan persoalan Pilkada, namun saat di dalam rumah Mahyudin mengaku tak melihat dan menemui Setya Novanto.

[Gambas:Video CNN] (djm/djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER