Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menyebut penggantian Setya Novanto dari jabatan Ketua Umum adalah "satu-satunya jalan menyelamatkan masa depan partai tersebut dari kiamat".
Hendri mengatakan, politikus senior Golkar perlu turun gunung untuk sementara waktu menggantikan Setnov.
"Hampir pasti kejadian yang dikatakan Akbar Tanjung, Golkar jelang kiamat," kata Hendri ketika dihubungi
CNNIndonesia.com, Kamis (16/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini sebaiknya Golkar siapkan pengganti Setnov dan bergerak cepat untuk membuktikan diri mereka mendukung pemberantasan korupsi oleh KPK. Caranya, sang Ketum baru ikut mengimbau Setnov merapat ke KPK."
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar
Akbar Tanjung menyatakan partai berlambang pohon beringin itu butuh perubahan internal, termasuk pergantian kepemimpinan, untuk menghentikan tren penurunan elektabilitas.
Hanya saja, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menyebut pergantian kepemimpinan tidak bisa digelar hanya karena desakan segelintir kalangan di internal partai.
Soal tren penurunan elektabilitas partai Golkar, Hendri menyatakan mengganti Setnov sebagai ketua umum tak serta merta menghentikan hal tersebut.
"Sebelum ada figur baru ketua umum, belum bisa mencerminkan itu (penurunan elektabilitas). Saran saya, Golkar (kini) dipimpin dulu sementara oleh JK (Jusuf Kalla) atau senior lainnya," kata Hendri, yang kini mendirikan lembaga survei Kedai Kopi.
Hendri juga menyarankan Golkar tetap berada dalam koalisi Presiden Joko Widodo setelah mengganti Setnov.
Sebelumnya, Setya Novanto menghilang sejak KPK berupaya menjemput Ketua Umum Golkar itu di kediamannya di kawasan Wijaya, Jakarta Selatan. KPK datang pada pukul 21.38 WIB.
Tim penyidik yang dipimpin Ambarita Damanik tersebut gagal menemukan Setnov dan hanya bertemu keluarga serta kuasa hukumnya.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham menolak partainya disebut mengalami kiamat menyusul penetapan kembali Setya Novanto sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Idrus justru mengklaim 30 DPD Golkar di seluruh Indonesia tetap solid mendukung Setnov. Puluhan DPD itu juga mendoakan Setya Novanto agar tabah menghadapi masalah hukum yang membelitnya.
"Enggak lah, masa kiamat. Faktanya tanggal 12 lalu itu hampir sekitar 30 DPD Golkar provinsi seIndonesia justru mendoakan pada Setnov agar tabah menghadapi kasus hukumnya," kata Idrus.
(vws)