Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat pengurus pleno DPP Golkar disebut bakal memutuskan penarikan
Setya Novanto sebagai Ketua DPR, sekaligus membahas penunjukan nama baru penggantinya.
Ketua Harian Golkar Nurdin Halid di Kantor mengatakan, meski akan membahas nama-nama yang akan dipilih, namun keputusan belum akan diambil.
"Belum, besok kita putuskan bahwa menarik daripada Setya Novanto sebagai Ketua DPR," kata Nurdin," kata Nurdin di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (20/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurdin mengatakan, banyak nama potensial yang berpotensi mengisi kursi Ketua DPR yang ditinggalkan Novanto. Meski demikian Nurdin enggan mengungkapkan dan menyerahkannya pada mekanisme di rapat pleno.
Dia memperkirakan keputusan nama baru Ketua DPR baru diambil pekan ini. “Insya Allah dalam minggu ini diisi," katanya.
Nurdin juga menjelaskan, pergantian posisi Ketua DPR tidak perlu mekanisme musyawarah nasional luar biasa (munaslub) atau menunggu ketua umum definitif.
Sementara terkait munaslub, Nurdin berkata, hal itu akan diputuskan dalam rapat pleno besok, apakah akan digelar atau penunjukan pelaksana tugas ketua umum.
Merujuk Pasal 19 AD/ART Golkar, kata dia, pelaksana tugas dilimpahkan kepadanya selaku ketua harian. Namun, dia menyerahkan kepada forum rapat pleno besok.
"Karena saya penganut asas demokrasi maka saya lempar semua secara objektif transparan ke rapat pleno, rapat pleno maunya apa rapat pleno mau munas kita munas, pleno mau plt, kita plt," katanya.
Nurdin menambahkan, jika plt ketua umum secara definitif hal itu harus diputuskan melalui rapat pimpinan nasional (rapimnas).
"Tidak lagi ketua hariannya siapa aja dalam struktur DPP, tentu tidak boleh kalau departemen tidak dong tapi itu rapimnas diusulkan ditentukan oleh peserta rapimnas antara lain DPD I," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (djm/djm)