'Setnov Ditahan, Dukungan ke Ridwan Kamil Diprediksi Berubah'

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Senin, 20 Nov 2017 16:47 WIB
Dedi Mulyadi menyampaikan saat ini tidak tepat membicarakan evaluasi rekomendasi yang sudah dikeluarkan Partai Golkar di pemilihan kepala daerah.
Dedi Mulyadi berkali-kali menyampaikan saat ini tidak tepat membicarakan evaluasi rekomendasi yang sudah dikeluarkan Partai Golkar di pemilihan kepala daerah. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, evaluasi rekomendasi pencalonan kepala daerah dari partainya menunggu terbentuknya struktur dan kepemimpinan baru.

Menurut Dedi, hal terpenting saat ini adalah fokus untuk perubahan di struktur partai sesuai mekanisme melalui rapat pleno, rapimnas hingga munas.

"Ya evaluasi itu dilakukan kalau sudah ada struktur dan kemudian kepemimpinan di Partai Golkar," kata Dedi di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (20/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dedi diketahui tidak dicalonkan Golkar sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat. Justru Bupati Purwakarta itu harus merelakan pencalonannya kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang diduetkan dengan anggota dewan, Daniel Muttaqien.

Dedi berkali-kali menyampaikan bahwa saat ini tidak tepat membicarakan evaluasi rekomendasi yang sudah dikeluarkan partainya di pemilihan kepala daerah.

"Tapi fokus utama adalah bagaimana pengelolaan Golkar dapat berjalan dengan efektif. Sehingga agenda-agenda politik Golkar tidak terganggu dengan sesuatu itu," ujarnya.


Saat ini, kata Dedi, di Jawa Barat sendiri terjadi penurunan elektabilitas partai yang awalnya di angka 18 persen, menjadi tinggal 12 persen. Hal itu dipengaruhi dari turunnya elektabilitas Golkar di tingkat nasional.

DPP Partai Golkar bakal menggelar rapat pleno untuk mengevaluasi kepemimpinan partai usai Ketua Umum Setya Novanto resmi ditahan KPK tadi malam.

Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, rapat pleno yang rencananya digelar besok juga akan membahas desakan tentang penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub), yang salah satunya disuarakan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

(djm/djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER